TABLOIDSINARTANI.COM, Indramayu-- Polbangtan Kementan bersinergi dengan mahasiswa MSIB Kemendikbud, membekali generasi muda dengan keterampilan modern untuk menciptakan pertanian berkelanjutan, inovatif, dan berbasis teknologi canggih!
Program Pertanian Modern yang diusung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) kini menjadi magnet bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan soft skill dan hard skill di bidang pertanian.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas padi, tetapi juga menjadi platform pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) berbasis korporasi yang lebih profesional.
Ini adalah kesempatan besar bagi generasi muda untuk terjun langsung ke sektor yang terus bertransformasi menuju masa depan yang lebih maju.
Seperti yang diharapkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya penggunaan teknologi dan mekanisasi dalam pertanian untuk menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.
Teknologi modern menjadi kunci, dan Amran percaya bahwa kaum milenial akan semakin tertarik terlibat dalam dunia pertanian jika mereka melihat peluang keuntungan yang jelas dengan peralatan yang canggih.
"Keuntungan itulah yang akan membawa mereka masuk dan berkembang," sebutnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga sejalan dengan pandangan tersebut.
Ia menekankan agar program-program yang mendukung ketahanan pangan nasional diprioritaskan.
"Fokus utamanya saat ini adalah akselerasi peningkatan produksi pangan demi mewujudkan swasembada yang lebih stabil," tambahnya.
Menyambut antusiasme tersebut, sebanyak 93 mahasiswa dari Program Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB) diterima oleh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, di Posko Pertanian Modern, Indramayu.
Mereka akan disebar ke lima kecamatan yang menjadi pilot project Program Pertanian Modern: Kecamatan Bangodua, Widasari, Tukdana, Lelea, dan Cikedung.
Kehadiran mereka diharapkan mampu membawa semangat baru ke tengah masyarakat petani.
Yoyon menyampaikan bahwa mahasiswa MSIB ini akan diberdayakan untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas penting seperti Pengembangan Padi Terpadu, Agribisnis, Teknologi Mekanisasi, hingga Pemberdayaan Petani Berbasis Korporasi.
Polbangtan Bogor akan mengawal proses ini dengan menurunkan dosen pendamping agar mahasiswa bisa mencapai target akademis dan meraih pengalaman berharga di lapangan.
“Semoga mereka bisa belajar langsung dari petani dan hidup bersama masyarakat, sambil menarik pelajaran penting untuk masa depan mereka,” ujar Yoyon penuh harap.
Lebih jauh, Yoyon menegaskan bahwa generasi muda seperti mahasiswa MSIB ini memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam mempercepat pengembangan pertanian di Indonesia.
Mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) yang mereka bawa akan menjadi pilar penting dalam pembangunan pertanian masa depan.
"Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan petani milenial yang siap menghadapi tantangan global," tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, turut hadir dan menyambut positif program ini. Ia menyatakan dukungan penuh dari pemerintah daerah agar program berjalan lancar.
“Mudah-mudahan, program ini benar-benar membawa manfaat, khususnya bagi masyarakat petani di lima kecamatan ini. Kami berharap mahasiswa bisa mengamalkan ilmunya untuk kemajuan pertanian di Indramayu,” ujar Sugeng menutup harapannya.
Dengan sinergi yang terbangun antara Kementan, Polbangtan, dan mahasiswa MSIB, diharapkan pertanian Indonesia bisa melangkah lebih cepat menuju masa depan yang modern dan berkelanjutan.