Minggu, 18 Mei 2025


Penyuluh Jatim Bergerak! Target 2,7 Juta Hektare Menuju Swasembada Pangan 2025 Dimulai

16 Apr 2025, 09:00 WIBEditor : Gesha

Penyuluh Jatim tancap gas! Target 2,7 juta hektare jadi medan juang baru menuju swasembada pangan 2025. Semua lini bergerak, petani disapa, lahan digarap, harapan disemai!

TABLOIDSINARTANI.COM, Surabaya -- Penyuluh Jatim tancap gas! Target 2,7 juta hektare jadi medan juang baru menuju swasembada pangan 2025. Semua lini bergerak, petani disapa, lahan digarap, harapan disemai!

Sebuah langkah strategis kembali diambil dalam upaya mempercepat terwujudnya swasembada pangan di Jawa Timur.

Kali ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur menjadi tuan rumah sebuah agenda penting: Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian se-Jawa Timur.

Sebuah pertemuan yang bukan sekadar temu wicara, tapi menjadi titik tolak dari gerakan besar menuju ketahanan pangan yang sesungguhnya.

Dihadiri oleh para penyuluh pertanian dari berbagai penjuru provinsi mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan, rapat ini menyatukan tekad dan strategi.

Para penyuluh adalah ujung tombak, mereka yang tiap hari bersentuhan langsung dengan petani, yang memahami denyut nadi pertanian di akar rumput.

Salah satu target besar yang dicanangkan dalam rapat koordinasi ini adalah pengelolaan lahan seluas 2.748.756 hektare yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Angka ini bukan sekadar data di atas kertas, tetapi adalah ladang harapan. Dan untuk mewujudkannya, tentu tak bisa berjalan sendiri.

Gubernur, bupati/wali kota, camat hingga kepala desa akan dilibatkan dalam orkestrasi besar ini. Mereka akan berjalan beriringan bersama para penyuluh dan petani, menciptakan irama yang harmonis demi satu tujuan: kemandirian pangan Jawa Timur.

Tak hanya bicara strategi, rapat ini juga membahas soal dukungan nyata yang dibutuhkan di lapangan.

Mulai dari ketersediaan sarana dan prasarana, pupuk berkualitas, hingga benih unggul, dimana semuanya jadi prioritas utama. Tanpa itu semua, strategi hanya akan jadi angan-angan.

Pemerintah Provinsi juga menegaskan komitmennya untuk memastikan distribusi dan ketersediaan input pertanian berjalan lancar dan tepat sasaran.

Karena, seperti ladang yang membutuhkan air, petani pun butuh dukungan nyata, bukan sekadar janji manis.

Satu hal yang menjadi sorotan dalam rapat kali ini adalah pentingnya pendampingan dan pengawalan secara berkelanjutan.

Penyuluh tidak hanya datang saat awal tanam, lalu menghilang saat panen tiba.

Mereka akan hadir, membersamai, menyemangati, dan mengarahkan, dari hulu ke hilir.

Karena pada akhirnya, keberhasilan ini tak hanya dihitung dari jumlah hektare yang digarap, tapi juga dari sejauh mana petani merasa didampingi dan didengar.

Target 2,7 juta hektare memang bukan perkara mudah. Tapi dengan kerja sama lintas sektor, strategi yang matang, dan komitmen yang tak kendur, harapan itu bukan mimpi di siang bolong.

Reporter : Hasan Latuconsina
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018