Minggu, 18 Mei 2025


Ungkit Produksi Padi, Penyuluh Kulon Progo Terapkan Pruning

20 Apr 2025, 08:35 WIBEditor : Yulianto

Panen metode Pruning di lahan BPP Sentolo, Kulon Progo

TABLOIDSINARTANI.COM, Kulon Progo---Kementerian Pertanian saat ini terus mendorong peningkatan produksi padi untuk menggapai swasembada pangan. Selain melalui intensifikasi, pemerintah juga menggerakkan ekstensifikasi dengan luas tambah tanam dan cetak sawah. 

Pemerintah juga mendorong inovasi pertanian. Bahkan dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya inovasi sebagai solusi penting dalam memastikan ketahanan pangan Indonesia.

"Inovasi ini sangat penting dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan beras nasional," kata Mentan .

Seperti yang dilakukan penyuluh pertanian di Kulon Progo, DI Yogyakarta. Dengan trik pruning atau pemangkasan pada tanaman padi terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi di Bantar Kulon, Banguncipto. 

Di lahan yang dikelola BPP Sentolo ini, penyuluh dan sejumlah pihak terkait melakukan panen dari hasil ujicoba pruning pada Rabu (16/4). Dengan teknik tersebut, terlihat peningkatan produktivitas Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 1,12 ton/ha dibandingkan budidaya padi tanpa pruning.

Penerapan pruning ini menjadi salah satu inovasi untuk mensiasati lahan sempit di wilayah DI. Yogyakarta. Menurut  Koordinator BPP Sentolo, Hendro Santoso, pruning cocok untuk dikembangkan di wilayahnya.

Di lahan praktik ini, penyuluh menanam 2 varietas padi, yakni Ciherang dan Mapan P05. Dengan perlakuan pruning, produktivitas padi varietas Mapan P05 mencapai 14,08 ton/ha. Sedangkan tanpa pruning, hanya 12,16 ton/ha.

Sementara perlakuan pruning pada varietas Ciherang ungkap Hendro bisa menghasilkan 7,04 ton/ha. Jika tanpa pruning, maka produktivitasnya hanya 6,08 ton/ha.

“Kami menyimpulkan pruning tanaman padi bisa meningkatkan produktivitas, namun masih ada potensi mendongkrak lebih dengan pertimbangan varietas dan kecukupan nutrisi tanaman,” ucap Hendro.

Hal ini mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kulon Progo melalui Dinas Pertanian dan Pangan. 

“Bupati menegaskan Kulon Progo akan menjadi lumbung pangan. Untuk itu, kita harus punya banyak kreatifitas,” Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Drajat Purbadi. 

Ia menyebut, Kulon Progo tahun ini hanya bisa cetak sawah 10 ha, karena sulitnya penambahan luas lahan. Karena itu, sebagai salah satu caranya mendongkrak produksi adalah dengan meningkatkan produktivitas. 

“Kita harus meningkatkan produktivitas, melalui pertanian presisi. Dengan pemberian pupuk secara tepat bisa menjadi percontohan di tingkat nasional,” ujarnya.

Direktur Polilteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA). R. Hermawan yang hadir pada kesempatan ini menyambut baik inovasi pruning yang diinisiasi Hendro, salah satu alumninya.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan berkolaborasi dengan BPP Sentolo. Untuk terus meningkatkan produktivitas padi. Utamanya untuk mencapai swasembada pangan nasional," katanya. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, Kementerian Pertanian sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi yang terus dikembangkan untuk mendukung swasembada pangan. 

“Kementan mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, teknologi lainnya dan inovasi,” papar Idha.

Reporter : Osi W
Sumber : Polbangtan Yogyakarta-Megelang
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018