Kamis, 18 April 2024


Terobosan Teknologi Mengawetkan Jagung dari BPP di Pulau Timor

06 Sep 2019, 05:16 WIBEditor : Ahmad Soim

Inovasi terobosan pengawetan jagung dari BPP di Pulau Timor | Sumber Foto:Kontributor

 

TABALOIDDINARTANI.COM - Penyuluh Pertanian di Pulau Timor menemukan cara terobosan untuk mengawetkan jagung, yakni dengan menggunakan parutan kelapa yang disangrai.

 

Jagung merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Salah satu kendala yang dihadapi para petani adalah penanganan pasca panen. Melihat kondisi dimana setiap panen harga jagung jatuh dan tidak mampu menutupi biaya produksi, membuat BPP Isiana Tengah berinisiasi melakukan inovasi terhadap pengawetan jagung. Teknologi pengawetan jagung ini mereka sebut dengan nama Teknologi Pangan Mengawetkan Pangan (TPMP), dimana mengawetkan jagung dengan menggunakan bahan pangan.

Setiap akhir bulan, kabupaten TTU melakukan  pertemuan tingkat BPP dengan tujuan  untuk melihat kegiatan penyuluhan yang ada di setiap BPP dan penyampaian informasi terbaru pelaksanaan kegiatan di BPP sekaligus penyampaian teknologi penyuluhan untuk diteruskan kepada petani oleh PPL yang di WKPP masing-masing. 

 Pertemuan yang dilalukan pada tanggal 28 Agustus 2019  dihadiri  Plt. Kadis Pertanian Gregorius Ratrigis,SP, Kepala Bidang Penyuluhan Chairel Malelak, SP,M.Si, Koordinator PPL Kabupaten dan Kepala BPP dari Enam Kecamatan yaitu BPP Insana Barat, BPP Insana Tengah, BPP Insana Fafinesu, BPP Insana, BPP Biboki Tanpah, dan Biboki Selatan. Salah satu materi pertemuan adalah penyampaian materi teknologi pengawetan jagung temuan BPP Insana Tengah.

Temuan teknologi sederhana ini, menurut Melkianus Lakapu,SP sebagai Kepala BPP Insana Tengah telah dilakukan uji coba dan mendapatkan hasil yang luar biasa, baik terhadap hasil jagung yang diawetkan. Teknologi ini didasarkan pada kearifan lokal masyarakat Pulau Timor yang pada jaman dahulu mengawetkan jagung dengan menggunakan minyak biji pohon kusambi. Dengan minyak biji pohon kusambi ini membuat beberapa bahan pangan menjadi awet dan tahan lama dalam penyimpanan seperti jagung. Kebiasaan masyarakat ini yang membuat BPP Insana Tengah melakukan uji coba penyimpanan jagung.

Teknologi penyimpanan dan pengawetan jagung temuan BPP Insana Tengah pimpinan Melkianus Lakapu,SP ini tidak menggunakan biji pohon kusambi, tetapi menggunakan kelapa sebagai bahan pengawet. Cara yang dilakukan sangat sederhana yaitu buah kelapa diparut dan disangrai setengah matang atau berwarna kuning dan dicampur dengan jagung kemudian disimpan. Tetapi jagung sebelum dicampur parutan kelapa, jagung harus dijemur setengah hari, sehingga biji jagung agak sedikit panas baru di campur parutan kelapa yang disangrai.

Hasil uji coba menunjukan bahwa biji jagung tetap awet dan tidak ada kerusakan sama sekali atau menjadi fufuk. Hal ini, menurut Melkianus Lakapu,SP, hama yang biasa membuat jagung rusak seperti Sithophilus tidak bisa menembus jagung karena adanya bau dan minyak dari kelapa yang melindungi jagung, sehingga jagung tetap awet walaupun telah lama disimpan. Selain itu juga lembaga jagung tetap terjaga sehingga ketika menanam jagung, jagung tetap tumbuh dengan baik. Hasil pengawetan jagung ini juga membuat rasa yang khas bagi jagung ketika digoreng atau dimasak.

Melkianus Lakapu berharap agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang teknologi temuan mereka, karena ini sangat membantu petani jagung di Pulau Timor dan khususnya Kabupaten Timor Tengah Utara. Teknologi ini memiliki beberapa kelebihan seperti mengunakan bahan ramah lingkungan, mudah dikerjakan, murah dan sangat aplikatif bagi petani. Semoga temuan ini dapat bermanfaat terutama bagi petani jagung dan salam 

Reporter : CHAIREL MALELAK
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018