Selasa, 18 Februari 2025


Kementan Dukung  Alisther Perkenalkan Inovasi CLKS

07 Mar 2022, 20:10 WIBEditor : Yulianto

Kegiatan pelatihan dan gelar teknologi CLKS dalam penggunaan herbisida parakuat

TABLOIDSINARTANI.COM, Gowa---Kementerian Pertanian mendukung upaya Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) memperkenalkan inovasi alat aplikasi baru yang dinamakan Closed Loop Knapsack Sprayer (CLKS).  Dengan alat ini, petani tidak perlu lagi mencampur herbisida secara manual sehingga mencegah paparan herbisida pada saat menyiapkan larutan herbisida. .

Demikian dikatakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limfo dalam sambutannya yang dibacakan Prof. Dr Muhammad Azrai pada acara Pelatihan dan Gelar Teknologi Penyiapan lahan serta memperkenalkan Closed Loop Knapsack Sprayer (CLKS).

Acara ini diselenggarakan Alisther bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, dan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten GowaKegiatan itu, dihadiri sekitar 400 peserta bertempat  di Desa Romangloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Azrai mengatakan, dengan penggunaan alat CLKS ini petani lebih aman. Karena di dalam tangki semprot hanya diisi air sehingga tidak ada kontaminasi pada kulit jika terjadi kebocoran alat semprot. Ini sebagai terobosan baru untuk keamanan penggunaan herbisida,” katanya.

Apalagi menurutnya, dalam 30 tahun terakhir, belum ada perubahan teknologi yang signifikan dari system penyemprotan dengan alat semprot punggung (knapsack sprayer). Karena itu ia berharap dengan alat ini, kesehatan petani dan lingkungan semakin terlindungi dan terpelihara.

"Kementerian Pertanian sangat mendukung adanya terobosan dan inovasi-inovasi baru di bidang pertanian. Di tahun-tahun mendatang, sudah waktunya Indonesia menuju pertanian 4.0 seperti yang telah dan sedang dijalankan Kementerian Pertanian," tuturnya.

Untuk itu kata Azrai, petani harus semakin berdaya dan cerdas dalam mengelola lahan pertaniannya dengan menggunakan alat-alat pertanian modern, praktik pertanian yang baik, pemanfaatan teknologi digital. Namun demikian, tetap memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan petani serta lingkungan sekitar.

Gelar teknologi ini menghadirkan informasi lengkap tentang herbisida parakuat. Selama ini pemggunaan herbisida tersebut penggunannya telah membantu petani jagung selama lebih dari 45 tahun untuk mempercepat tanam dan memperluas areal tanam.

Teknologi Parakuat telah berperan penting bagi petani Indonesia dalam penyiapan lahan. Herbisida ini membantu mengendalikan gulma dengan cepat, efektif, tahan hujan, dan mampu menahan laju erosi sehingga cocok digunakan di lahan-lahan miring seperti banyak yang ditemukan Gowa, Sulawesi Selatan.

Sementara itu Ketua Umum Alisther, Mulyadi Benteng menyatakan, ALISHTER sebagai wadah para produsen, distributor dan pemegang pendaftaran herbisida Parakuat Diklorida. Organisasi tersebut didirikan pada tahun 2015 dengan tugas utama melakukan pelatihan kepada pengguna produk perlindungan tanaman herbisida Parakuat Diklorida di seluruh Indonesia.

Hal itu mengacu Peraturan Menteri Pertanian No.43 Tahun 2019 dan Pedoman Pelatihan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. “Sampai pada saat ini ALISHTER telah melakukan pelatihan sejak tahun 2016 di 229 kabupaten/kota dalam 28 propinsi,” katanya.

Mulyadi menhtakan, kegiatan Gelar Teknologi Penyiapan Lahan Jagung dan Closed Loop Knapsack Sprayer (CLKS) serta Pelatihan Petani ini, bertujuan untuk memperkenalkan salah satu teknologi untuk mengurangi dampak paparan produk perlindungan tanaman dalam penggunaan produk perlindungan tanaman dan memperkenalkan metode pelatihan kepada petani.

‘’CLKS untuk sementara pilot ini dirancang hanya untuk produk perlindungan tanaman bahan aktif Parakuat Diklorida. Ke depan, dapat dikembangkan untuk produk perlindungan tanaman dalam bentuk produk cair,’’ kata Mulyadi.

Reporter : Agus
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018