Biosaka ramuan hasil inovasi Ansar, petani dari Blitar | Sumber Foto:Humas Kementan
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta--- Kementerian Pertanian kini tengah mendorong aplikasi biosaka sebagai salah satu cara memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi. Ramuan tersebut ditemukan petani asal Blitar, Muhammad Ansar.
Menurut Guru Besar ITB, Prof Robert Manurung yang terus intens melakukan kajian dan penelitian, Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sudah banyak riset, jurnal tentang elisitor, dan sudah dilakukan kajian lanjut. Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology (bioteknologi).
“Biosaka yang merupakan kepanjangan dari Selamatkan Alam Kembali ke Alam bukanlah pupuk melainkan elisitor. Elisitor mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoeleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolis skunder dan dapat menginduksi resistensi tumbuhan,” kata Prof Robert dalam Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani, Senin (14/11).
“Sungguh disayangkan bahwa masih ada peneliti yang menganggap bahwa elisitor disamakan minuman penambah stamina. Saya telah membaca 100 jurnal terkait elisitor dan temuan Ansar ini didukung dengan teori-teori epigenetic dan scientific based dan tidak ditemukan hal yang melanggar," sambungnya.
Prof. Robert menjelaskan, elisitor intinya memberikan signal pada tanaman dan si tanaman tersebut melakukan reaksi ditubuhnya. Ini bisa memunculkan sel-sel hebat dan hormon-hormon yang bagus buat pertumbuhan. “Beberapa mahasiswa sedang melakukan penelitian dan terbuka luas bagi kampus, dosen, mahasiswa, praktisi, peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga menambah referensi keilmuan agar menjadi bagian sehari hari dalam pembahasan di kampus,” ucapnya.
Sementara itu, Guru Besar Purnabakti IPB, Iswandi Anas mengatakan, pupuk organik memiliki 16 unsur hara, sementara pupuk anorganik hanya terdapat tiga unsur hara, yaitu nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K). Dengan demikian, penggunaan pupuk organik itu sebagai pupuk utama adalah sebuah keharusan, bukan pupuk NPK.
“Pupuk organik memiliki kemampuan memperbaiki sifat tanah. Selain itu, pupuk organik membawa dampak positif bagi organisme renik penunjang kesuburan tanah, seperti cacing, bakteri, maupun jamur yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan NPK tidak bisa meningkatkan jumlah cacing tanah dan sebagainya," kata Iswandi.
Biosaka bukanlah pupuk maupun pestisida. Jadi apa? Baca halaman selanjutnya