TABLOIDSINARTANI.COM, JAKARTA---Memasuki tahun 2024, petani mendapat kabar gembira penambahan anggaran pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun. Ibarat kado awal tahun, alokasi tambahan anggaran ini diharapkan membuat petani lebih mudah mengakses sarana produksi tersebut. Bukan hanya itu, untuk menebus pupuk subsidi bisa menggunakan KTP.
Bagi petani, kabar tersebut menjadi penyemangat memasuki musim tanam 2024. Senyum Juwari (46), salah seorang petani bawang merah di Kabupaten Brebes mendengar kabar pemerintah akan menambah alokasi anggaran pupuk subsidi. Dirinya menilai kebijakan tersebut membuat petani bawang semakin bersemangat dalam meningkatkan produksinya.
"Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah, karena dengan adanya tambahan subsidi pupuk ini maka kami petani bawang tidak akan ribut lagi. Dengan kebijakan itu membuat petani lebih bersemangat, karena selama ini ributnya itu hanya di masalah pupuk saja," ungkapnya.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Alex Chandra melihat persoalan pupuk merupakan masalah utama yang selalu dihadapi petani. Karena itu, ia mendukung kebijakan pemerintah terkait anggaran pupuk dan kebijakan baru regulasi pengambilan pupuk.
Bagi Alex, semua kebijakan tersebut merupakan langkah tepat bagi kemajuan petani bawang merah yang setiap hari berproduksi. "Ini adalah kebijakan yang luar biasa, kami petani bawang merah menunggu ini. Petani sangat senang karena nanti sudah tidak menggunakan Kartu Tani, melainkan cukup dengan KTP dan bisa menebus di daerah mana saja," tegas Alex, Kamis (4/1).
Senada dengan petani bawang merah Brebes, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Yadi Sofyan Noor menyampaikan, petani binaannya sangat senang dengan kebijakan pemerintah yang menambah anggaran pupuk subsidi Rp 14 triliun. Ia menilai kebijakan tersebut mampu mengatasi masalah pupuk yang selama ini menghambat produksi para petani.
"Semua petani binaan KTNA sangat senang dengan penambahan anggaran pupuk subsidi. Mereka berterimakasih karena masalah produksi bisa selesai dengan kebijakan tepat sasaran," ujar Yadi, Kamis, (4/1).
Yadi mengatakan, penambahan anggaran bukan masalah politik, tetapi merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani yang setiap hari berproduksi. Kebijakan tersebut juga dinilai sebagai solusi terhadap akar dan jantung masalah petani di seluruh Indonesia.
Bahkan, Yadi menilai pemerintah secara tepat telah mempermudah regulasi pengambilan pupuk hanya dengan menggunakan KTP. “Kemudahan kemudahan ini adalah bukti pemerintah benar-benar memprioritaskan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional. Inilah yang ditunggu petani selama ini. Mereka senang karena pemerintah hadir menyelesaikan kesulitan," katanya.
Untuk mempermudah petani mendapatkan pupuk subsidi pemeirntah mempermudah cara pengambilan. Seperti apa? Baca halaman selanjutnya.