Minggu, 18 Mei 2025


Rezeki Menggiurkan dari Bambu Rezeki

05 Mar 2019, 15:01 WIBEditor : Yulianto

Udin menunjukkan bambu rezeki

Tidak hanya warga Tionghoa yang kini menganggap sebagai pembawa rezeki, mitos pembawa keberuntungan juga dipercaya sebagian warga pribumi

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta— Usaha bambu china atau juga lebih dikenal dengan bambu rezeki memang benar-benar memberikan rezeki bagi Usman Udin.  Dengan bendera "I-on Orchid", Udin bisa beraup untung Rp 15 juta/bulan.

Udin telah menekuni bisnis bambu rezeki ini sejak 10 tahun lalu di lokasi Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Selatan. Mengapa disebut bambu rezeki? Tidak lepas karena bagi bangsa Tionghoa, bambu ini dapat membawa berkah.

Bambu China bernama latin Dacraena Sanderiana ini tidak hanya memiliki bentuk elok. Jika piawai merangkainya, tanaman ini dipercaya warga Tionghoa mampu mengubah keberuntungan dan menjadi bagian penghias ruangan saat Imlek tiba. Sehingga tidak heran tanaman ini menjadi primadona saat menjelang Imlek tiba.

Namun menurut Udin tidak hanya warga Tionghoa yang kini menganggap sebagai pembawa rezeki, mitos pembawa keberuntungan juga dipercaya sebagian warga pribumi. “Bahkan mereka juga ikut berburu bambu rejeki ketika Imlek tiba dan berharap juga memperoleh keberuntungan,” tuturnya.

 

 

Meski ramai saat menjelang Imlek, Udin mengaku pada hari biasapun selalu kewalahan memenuhi kebutuhan permintaan konsumen, terutama perkantoran swasta maupun kementerian yang biasa membeli dalam jumlah besar. Untuk perkantoran swasta maupun kementerian permintaannya mencapai 200 pot/minggu.

Kita bukan hanya menjual perpot saja, tapi kita juga menyediakan jasa penyewaan tanaman,” kata Udin lokasi kiosnya berada di Kav. 23. Untuk yang sekadar menyewa, Udin menetapkan biaya sebesar Rp 25 ribu/pot/hari. Dalam sehari setidaknya Udin menyewakan sebanyak 50 pot.

Baca juga:

Budidaya Ramah Lingkungan, Bikin Cabai Rawit Awet dan Murah Ongkosnya

Ingin Kelola Kebun Lada dengan Baik? Belajarlah dari H. Sukri

 

Umumnya bambu mungil yang memiliki ukuran rata-rata antara 30 cm hingga satu meter ini dibandrol dengan harga sekitar Rp50 ribu-500 ribu, tergantung ukuran dan bentuk perangkaian tersebut. Jika belum dirangkai, Udin menjual hanya Rp 40 ribu/pot, sedangkan yang sudah jadi (dirangkai) Rp 50 ribu/pot. “Jika permintaan banyak, dalam satu bulan kami bisa mengantongi hingga Rp15 juta atau lebih,” ujarnya.

Untuk memperluas pasar, menurut Udin, I-on Orchid selalu mengikuti pameran tanaman hias di Mall. Bahkan ia mampu meraup keuntungan yang berlipat ganda dibanding hari-hari biasannya. Keuntungan nya 30 persen dibanding hari hari biasa,” ujarnya.

Soal merawat bambu rejeki ini, Udin mengatakan, sangat mudah. “Hanya diganti air nya saja seminggu sekali bambu akan tetap subur dan menghijau,” ujarnya. Namun proses merangkai bambu rejeki ini memerlukan waktu yang cukup lama sekitar dua bulan pembuatannya.

Reporter : Echa
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018