Ngatiani di lahan brokoli | Sumber Foto:Soleman
Hasilkan Brokoli Menawan, Ikuti Cara Yusuf
TABLOIDSINARTANI.COM, Malang---Brokoli termasuk jenis kubis yang menarik. bakal bunganya mengembang menyerupai telur yang berbentuk lonjong dan berwarna hijau, krop brokoli tersusun dari kuntum-kuntum bunga dengan tangkai yang tebal.
Brokoli pada umumnya ditanam di daerah yang berhawa sejuk, di dataran tinggi 1000–2000 m dpl dan bertipe iklim basah. Brokoli akan mencapai pertumbuhan optimum pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, dengan pH tanah antara 6–7.
Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau. Namun demikian brokoli dapat ditanam sepanjang tahun dengan pemeliharaan lebih intensif. Adalah Yusuf dan Ngatiani petani yang membudidayakan tanaman sayur brokoli.
Dalam budidaya brokoli, sebelum disemai, Yusuf menyarankan, benih direndam dahulu dalam air hangat selama satu jam. Benih disebar merata pada bedengan pesemaian dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kendang atau kompos.
“Kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari, bedengan diberi atap screen/kasa/plastik transparan dan persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari serangan hama,” katanya.
Setelah berumur 7-8 hari, Yusuf mengatakan, bibit dipindahkan dengan media yang sama tanah dan pupuk kandang. Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 3–4 minggu atau sudah memiliki empat sampai lima daun.
Persiapan Budidaya
Yusuf mengingatakan, untuk budidaya sebaiknya pilihan lahan yang bukan merupakan bekas tanaman kubis–kubisan. Tanah dicangkul sampai gembur, kemudian dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak tanam 70x50 cm atau 60x40 cm.
Pengapuran dilakukan apabila pH tanah kurang dari 5,5, menggunakan dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha. Pada 3-4 minggu sebelum tanam bersamaan dengan pengolahan lahan. Dolomit disebar di atas permukaan tanah dan diaduk merata.
Pupuk yang diberikan antara lain pupuk kandang atau kompos dan pupuk buatan. Pupuk kandang dapat berupa pupuk kandang sapi 30 ton/ha, pupuk kandang domba 20 ton/ha, atau kompos jerami padi 18 ton/ha, sedangkan pupuk buatan berupa Urea sebanyak 100 kg/ha.
Yusuf menjelaskan, penyiraman dilakukan tiap hari sampai tanaman brokoli tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati, segera disulam dan penyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10–15 hari setelah waktu tanam. Penyiangan dan pengairan dilakukan bersamaan dengan waktu pemupukan pertama dan kedua.
Menurutnya, hama tanaman brokoli biasanya ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busuk hitam, busuk lunak, bercak daun, penyakit embun tepung. Pengendalian tergantung hama yang menyerang.
“Pnanaman dengan tumpangsari dapat dilakukan antaa brokoli dan tomat, pengendalian dengan pestisida dilakukan dengan benar dalam pemilihan jenis, dosis, volume semprot, maupun waktunya,” sambungnya.
Brokoli dapat dipanen pada saat bunga sudah padat dan kompak, dengan cara memotong pangkal batangnya dengan menyisakan 6–7 helai daun sebagai pembungkus bunga. Waktu pemanenan sebaiknya pada pagi hari setelah embun menguap atau sore hari sebelum embun turun.
Menurutnya, keterlambatan panen menyebabkan bunga tumbuh tidak merata, berwarna kekuningan dan merekah, kelebihan pupuk juga dapat menghasilkan bunga seperti bunga yang terlambat panen sehingga mutunya rendah.
Brokoli akan cepat mengalami layu jika tidak disimpan dalam kondisi dingin segera setelah panen. Krop brokoli dapat bertahan kurang lebih 3 minggu jika disimpan pada suhu dingin. Krop brokoli dapat dibungkus dengan plastik untuk menjaga kesegaran.