Dosen IPB University menggagas inovasi luar biasa dengan mengubah limbah kangkung menjadi wafer hijau untuk pakan ternak, memberikan solusi kreatif dalam mengatasi ketersediaan pakan selama musim kekeringan. | Sumber Foto:Istimewa
TABLOIDSINARTANI.COM, Gresik -- Dosen IPB University menggagas inovasi luar biasa dengan mengubah limbah kangkung menjadi wafer hijau untuk pakan ternak, memberikan solusi kreatif dalam mengatasi ketersediaan pakan selama musim kekeringan.
Dalam program Dosen Pulang Kampung (DosPulKam) IPB University, Prof. Yuli Retnani dan timnya tahun 2023 fokus pada memanfaatkan kangkung kering sebagai alternatif hijauan di musim paceklik di Ponpes Muhammadiyah Gresik-Jawa Timur.
Sebanyak 40 siswa SMK 5 Pondok Pesantren Muhammadiyah Gresik ikut serta dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan yang merupakan bagian dari program ini.
Khoirul Anam, S.Pd, pimpinan pondok pesantren dan Kepala Sekolah SMK, menyambut baik program ini karena dianggap sangat bermanfaat bagi siswa dan siswi SMK.
Program kegiatan tahun 2022 telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi siswa dan siswi. Saat ini, melalui program ekstrakurikuler, mereka berhasil mengembangkan ternak domba, kambing, dan sapi.
Transformasi terjadi dalam pengolahan pakan, dimana mereka kini mampu menghasilkan pakan sendiri dari bahan baku Indigoferra yang ditanam di kebun sekolah.
Awalnya hanya daun Indigoferra langsung, kini siswa dapat mengolahnya dengan cara dikeringkan menjadi tepung atau pakan dalam bentuk mash.
Pada tahun 2022, 5 siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan terpilih sebagai Trainer of Trainer (ToT). Salah satunya, Mahendra, telah lulus dan diterima di Universitas Islam Lamongan (UNISLA), serta kini mengajar di SMK 5 Muhammadiyah Gresik.
Harapannya, kegiatan terkait pakan terus dilakukan, sehingga lebih banyak lulusan SMK 5 Muhammadiyah Gresik dapat melanjutkan studi di jurusan Peternakan, seperti di Fakultas Peternakan IPB.
Mahendra juga meraih prestasi sebagai mahasiswa berprestasi dengan memenangkan juara 1 dalam inovasi pengolahan Indigoferra menjadi biskuit pakan, ide inovatif ini bermula dari pemaparan sebelumnya yang disampaikan oleh Prof. Yuli.
Wafer Pakan
Dalam pelatihan dan pendampingan, Prof. Yuli Retnani menjelaskan bahwa fluktuasi harga bahan baku pakan saat ini menantang peternak kecil. Dengan kenaikan harga limbah industri, harga pakan juga naik, menyulitkan peternak.
Di Jawa Timur, limbah kangkung muncul sebagai alternatif pakan, namun perlu diolah menjadi wafer pakan atau silase karena palatabilitasnya rendah. Tujuannya adalah menciptakan pakan awet, selalu tersedia, dan meningkatkan palatabilitas.
y
Prof. Yuli Retnani berharap agar peternakan menjadi profesi yang diminati sejak dini, mengubah persepsi kotor menjadi mata pencaharian utama. Generasi muda diajarkan identifikasi bahan pakan dan teknik mencampur.
Harapannya, banyak generasi muda menjadi peternak sukses, memastikan pemenuhan protein hewani dari ternak lokal.
Selain materi Prof. Yuli Retnani, kegiatan ini juga melibatkan peningkatan kapasitas building melalui trading game.
Sazli Tutur, S.Tp, M.T, memandu game ini untuk meningkatkan soft skill, kepemimpinan, manajemen tim, manajemen keuangan, dan wirausaha. Game ini juga melatih kesabaran dan kerja tim, penting bagi siswa SMK yang ingin berwirausaha di bidang peternakan setelah lulus.
Pentingnya peningkatan motivasi untuk generasi milenial dalam bidang peternakan juga ditekankan, mengubah stigma bahwa peternakan tidak menguntungkan.
Generasi ini perlu dibekali semangat optimis dan pengetahuan tentang manajemen pakan, budidaya ternak, dan pemasaran. Setiap tahun, 3 siswa terpilih sebagai ToT (Training of Trainer) yang diberi tanggung jawab manajemen pemeliharaan ternak domba untuk mengajarkan kepada adik kelasnya, mendorong siklus pembelajaran di SMK 5 Pondok Pesantren Muhammadiyah.