Di tengah ketidakpastian ekonomi, pekurban kini makin cermat memilih hewan qurban dengan harga ekonomis tanpa mengorbankan kualitas
TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor-- Di tengah ketidakpastian ekonomi, pekurban kini makin cermat memilih hewan qurban dengan harga ekonomis tanpa mengorbankan kualitas.
Kondisi ekonomi yang belum stabil selama beberapa waktu terakhir memengaruhi pola pembelian hewan qurban masyarakat di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bogor.
Data dan pengamatan dari komunitas peternak kambing dan sapi menunjukkan tren pergeseran minat pekurban yang kini lebih memilih hewan qurban dengan harga lebih terjangkau tanpa mengabaikan kualitas dan kesehatan hewan.
Diaz Yudhasa Putra, anggota Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) yang aktif di wilayah Bogor, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2004 komunitas peternak sudah rutin mengikuti Bursa Hewan Qurban (BHQ) yang digelar oleh pemerintah dan berbagai lembaga pendukung.
Namun, dinamika pasar tahun ini menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumen.
“Tren saat ini sebenarnya banyak yang mulai lebih aware soal kesehatan hewan, apalagi dengan adanya isu penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat merebak di beberapa daerah,” kata Dias saat diwawancara terkait persiapan Iduladha 1446 H.
Menurut Dias, secara umum jumlah pekurban di Kota Bogor tidak menurun drastis, tetapi ada pergeseran pilihan hewan qurban.
“Jika tahun-tahun sebelumnya sapi sempat agak sepi, sekarang mulai naik lagi. Namun banyak juga yang beralih ke kambing dengan bobot ideal sekitar 20-30 kilogram, yang memang harganya lebih ekonomis dan cocok untuk kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Perubahan ini juga didorong oleh situasi ekonomi nasional yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengalokasikan anggaran untuk qurban.
Diaz menegaskan bahwa harga hewan qurban selama setengah tahun terakhir relatif stabil, tanpa kenaikan signifikan.
“Harga itu kami sesuaikan dengan kondisi pasar dan kemampuan pembeli. Kami tidak ingin memberatkan pekurban, karena ini momen ibadah yang harus bisa diakses semua kalangan,” ungkap Dias.
Selain itu, Dias yang juga pernah menjabat Ketua HPDKI Bogoraya ini menjelaskan bahwa komunitas peternak terus berupaya menjaga kualitas dan kesehatan hewan, serta mematuhi regulasi lalu lintas ternak untuk mencegah penyebaran penyakit.
“Kami sangat memperhatikan kesehatan hewan agar tidak membawa risiko ke masyarakat. Semua hewan yang dijual sudah melalui pemeriksaan dan vaksinasi,” jelas Dias.
Di sisi lain, calon Ketua HPDKI Jawa Barat ini menyampaikan harapannya agar pembinaan terhadap peternak kecil terus ditingkatkan agar mereka mampu memenuhi standar kesehatan dan kualitas.
“Dengan adanya Bursa Hewan Qurban yang didukung pemerintah dan BRMP, para peternak kecil bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan peluang meningkatkan usahanya,” tambah Dias.
Kondisi ini juga direspon positif oleh masyarakat Bogor yang mencari alternatif hewan qurban yang lebih murah dan praktis tanpa mengorbankan syarat sah qurban.
Kehadiran BHQ BRMP di Jalan Pajajaran Bogor menjadi salah satu solusi tepat dengan berbagai pilihan hewan sehat yang sudah dijamin pemeriksaannya.
Dengan pola pembelian hewan qurban yang lebih ekonomis namun tetap mengedepankan kesehatan dan syariat, diharapkan ibadah qurban pada Iduladha tahun ini tetap berlangsung khusyuk dan berdampak positif bagi seluruh pihak.