Selasa, 10 Desember 2024


Wamentan Ajak Mahasiswa dan Santri Jadi Entrepreneur Muda Pertanian

14 Jan 2023, 23:47 WIBEditor : Herman

Wamentan Harvick Hasnul Qolbi ajak mahasiswa dan santri jadi enterpreneur | Sumber Foto:istimewa

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang --- Percepat pembangunan pertanian, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Dalam kunjungan yang diisi dengan Kuliah Umum di Unisma, Wamentan mengajak mahasiswa dan santri menjadi entrepreneur muda pertanian.

Dalam sambutanya pada kuliah umum bertajuk ‘Pemberdayaan Santri dalam Pengolahan Sampah untuk Meningkatkan Pendapatan Pertanian Pesantren’, rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. menyampaikan bahwa sangat senang dengan kehadiran Wamentan Harvick karena sudah ditunggu dari beberapa tahun terakhir. Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. juga menyampaikan obsesi dan potensi pengembangan pertanian di malang raya yang sangat besar.

“Sisi lain, Unisma mempunyai fakultas pertanian, peternakan dan MIPA. Kami mempunyai daerah binaan yang cukup luas di malang raya dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat petani. Obsesi kami adalah bagaimana seorang petani itu sebuah profesi yang bukan dijauhi tapi profesi yang didekati oleh mahasiswa” terangnya.

Maskuri menambahkan para alumni fakultas pertanian, peternakan dan MIPA diharapkan menjadi entrepreneur hebat dan akan mengalahkan perusahaan-perusahaan besar dan menjadi lokomotif dalam mengembangkan pertanian.

“Yang paling utama adalah merubah mindset bahwa pertanian harus menjadi tujuan utama didalam pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Para alumni harus kembali ke desa untuk men develop desa-desa menjadi penggerak ekonomi utama. Apabila mindset ini dapat diimplementasikan dan dikelola dengan baik, Indonesia akan menjadi negara agraris yang siap bersaing dengan negara lain,” jelanya.

Rektor Unisma juga menyampaikan bahwa tantangan pembangunan pertanian masih dirasakan sangat memberatkan petani.

“Mencari pupuk itu sulit, ada pupuk tapi mahal, juga obat2an, pestisida juga mahal, tetapi ketika panen dijual dengan harga yang sangat murah sekali” terangnya.

Selaku akademisi, Maskuri juga mengkritisi kebijakan import yang akan dilakukan pemerintah. Khusunya pada rencana import beras yang akan dilakukan pada akhir Februari 2023 yang bersamaan dengan panen raya di Indonesia.

“Jika import dilakukan maka petani akan menangis karena harga pembelian akan sangat murah sekali” ujarnya.

Ia mengharapkan dilakukan upaya bagaimana agar import tidak dilakukan sehingga harga beras dapat ditingkatkan.

“Kalau harga bahan bakar bensin, solar, pupuk naik mengapa harga beras tidak naik, sementara harga tenaga kerjanya semakin mahal” lanjutnya. 

Sementara itu Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengaku kehadiran mahasiwa dan santri diyakini mampu menguatkan daya gedor ekonomi masyarakat di Kota Malang. Diharapkan, mereka menjadi garda terdepan dalam menjawab persoalan-persoalan pertanian Indonesia.

"Maka dari itu, kegiatan ini penting dan diharapkan menjadi solusi dari persoalan mayoritas masyarakat petani kita," katanya.

Dalam orasinya, Wamentan mendorong dan memotivasi mahasiswa dan santri di Kota Malang untuk turun langsung menjadi entrepreneur muda sebagai penggerak perekonomian dengan mengembangkan sektor pertanian Indonesia menjadi pertanian yang maju, madiri dan modern.

Wamentan Harvick juga menyampaikan dukungan Kementerian Pertanian sangat besar dalam upaya mewujudkan pembangunan pertanian yang maju, madiri dan modern.

“Kementerian Pertanian mempunyai 5 Direktorat Jenderal, 4 Badan dan 1 Setjen diluar Staf Ahli, Staf Khusus dan Tenaga Ahil. Satker kita lebih dari 600 terbentang dari sabang sampai merauke, Dinas kita juga banyak sekali. Program kita juga sangat banyak, mitra kita dari BUMN juga sangat banyak kita punya PIHC dengan 5 perusahaan (Petrokimia Gresik, Pusri, Bontang, PT Kujang dan Pupuk Iskandar Muda/PIM) dan 15 PTPN,” jelasnya.

Menurut Mentan, pondok pesantren punya potensi yang sangat baik untuk kembangkan sektor pertanian. Karena itu pentingnya memberdayakan pesantren agar para santri yang telah lulus dari pondok bisa mengaplikasikan kemampuan mereka di masyarakat.

“Nah, program-program pertanian ini banyak sekali yang dapat diakses oleh mereka,” kata Wamentan dihadapan ratusan mahasiswa UNISMA.

Menurut Harvick, pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian menjadi sangat penting dalam memperkokoh tulang punggung ekonomi nasional. Terutama dalam menghadapi berbagai gejolak dan krisis global. Pesantren kata Harvick memiliki SDM unggul dalam membaca perkembangan dunia.

Dalam kegiatan ini, Wamentan Harvick turut menyerahkan sejumlah bantuan dari Kementerian Pertanian kepada pimpinan pondok pesantren. Adapun bantuan tersebut berupa benih hingga alat mesin pertanian.

Usai mengisi Kuliah Umum di UNISMA, Wamentan Harvick mengunjungi Eco Pesantren di Pondok Pesantren Bahrul Maghrifoh, desa Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Kunjungannya tersebut untuk meninjau sejumlah hasil olahan produk pertanian yang dikelola oleh para santri.

Dalam Kuliah Umum yang berlangsung di Hall KH Abdurrahman Wahid, Lt7 Gedung Ali Bin Abi Tholib, Kampus Hijau UNISMA Malang ini juga hadir Bupati Malang yang diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Malang Ir. Nasri, perwakilan pondok pesantren Raudlatul Ulum 4 Malang, pondok pesantren Nurul Amanah (Bangkalan), pondok pesantren Ta’limul Qur’an (Pasuruan), pondok pesantren Madinatul Ilmi (Pasuruan), pondok pesantren Ainul Yaqin Unisma, pondok pesantren Al Amin (Kediri), pondok pesantren An Nur 2 (Bululawang) dan juga tamu undangan lainya.

 

 

 

 

 

 

Reporter : Santosa R
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018