Kamis, 18 April 2024


Sagu Siap Melokalkan Industri Pangan

15 Nov 2018, 17:40 WIBEditor : GESHA

Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi meninjau pengolahan sagu di Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. | Sumber Foto:HUMAS BKP

Sagu Indonesia memiliki peluang untuk dikembangkan dan menembus industri pangan

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Kendari --- Siapa yang tidak mengenal sagu?. Banyak daerah di Indonesia yang potensial menghasilkan sagu bahkan bisa menembus pasar industri pangan lokal.

Salah satunya adalah Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi tanaman sagu sekitar 12 ribu ha dengan luas produksi 6.967 ton.

Dari luasan tersebut, yang saat ini sedang difokuskan pengembangannya adalah di Konawe dan Konawe Selatan yang berpotensi cukup besar. 

"Kita semua tahu, potensi sagu di Indonesia luar biasa. Untuk itu dari sisi bisnisnya harus kita upayakan bagaimana menekan efisiensi produksi tepung kering sagu yang bisa bersaing dengan tepung terigu," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi saat meninjau pengolahan sagu di Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Agung menghitung jika tepung sagu kering dihargai sampai Rp 10 ribu maka bisa masuk ke dalam bisnis untuk menggantikan tepung terigu.

Untuk mendukung pengembangan sagu, BKP Kementan sedang menyiapkan regulasi penggunaan tepung lokal sebanyak 10 persen dalam industri pangan.

Menurut Agung, jika regulasi ini sudah disiapkan, industri-industri pangan lokal  berbasis UKM harus kita dorong.

"Tahun depan BKP akan mereplikasi industri pengolahan seperti ini di beberapa provinsi lain sebagai penghasil sagu," tambahnya.

Hulu Hilir

Hal yang penting menurut Agung dalam industrialisasi sagu adalah bekerja dari hulu sampai hilir.

"Hulu nya (produktivitas) diperbaiki, hilirnya diperbaiki termasuk pemasarannya kita mencoba menarik supaya produksi kita bisa diserap secara maksimal," ujarnya.

Agung pun berharap jika berkembang dengan baik, akan mampu mengurangi impor terigu secara bertahap dari tahun ke tahun.

Misalnya tahun depan targetnya 10 persen dan tahun depannya lagi 20 persen dan seterusnya. 

"Lama-lama tepung lokal kita bisa menjadi tuan rumah sebagai bahan baku industri pangan" ujarnya.

Reporter : Kontributor
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018