Sabtu, 20 April 2024


Polbangtan Gowa Gelar Penyuluhan Wabah PMK

18 Jul 2022, 09:22 WIBEditor : Herman

Polbangtan Gowa Gelar Penyuluhan Wabah PMK

TABLOIDSINARTANI.COM, Maros --- Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menggelar penyuluhan penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku di dua tempat di Kabupaten Maros, yaitu Kecamatan Lau dan Kecamatan Maros Baru

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa, Syaifuddin menurunkan tim Dosen dan Mahasiswa jurusan peternakan. 

“Kami menginstruksikan semua mahasiswa di lapangan agar aktif mendeteksi penyebaran virus jni. Kami juga segera membentuk tim pengabdian masyarakat yang melibatkan unsur pendidik dan tenaga kependidikan untuk memberikan sumbangsih dalam mengatasi penyebaran virus ini”, ujar Syaifuddin. 

Wakil Direktur IIm Mufida Muis saat membuka pelatihan di Kecamatan Lau menyampaikan kepada peserta bahwa Polbangtan Gowa turut berpartisipasi dalam menangani wabah PMK dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan ke para peternak di berbagai wilayah di Sulawesi Selatan salah satunya di Kabupaten Maros.

 

Sementara itu di BPP Kecamatan Maros Baru Wakil Direktur III Polbangtan Gowa, Irfan Aryawiguna mengatakan, kegiatan ini menjadi kegiatan utama di Kementan. Karena wabah ini bukan cuman di Sulsel yang terkena, melainkan di seluruh Indonesia. 

Pelatihan yang digelar di dua Kantor BPP tersebut menghadirkan dua Narasumber dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros yaitu Farida Syukur dan Nana Junita. 

Pemateri secara detail menjelaskan kepada peserta tentang pengenalan gejala klinis PMK serta bagaimana cara mengatasinya.

“Jika terjadi gejala klinis pada ternak seperti tidak mau makan, mulut berbusa, demam tinggi dan bernafas cepat, maka segera pisahkan dari yang lainnya dan segera melaporkan ke Dinas” Ujar Farida. 

“Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros bersama dengan Polres, Dandim dan Kejaksaan telah membentuk Tim Gugus PMK guna mengatur lalu lintas ternak di Kabupaten Maros”, tambahnya.

Nana Junita dokter hewan yang menjadi narasumber kedua pada pelatihan ini mengatakan virus ini aman untuk manusia. Dia menjelaskan untuk menginfeksi ke hewan atau manusia, hewan ini harus memiliki reseptor khusus, dan reseptor ini tidak ada di manusia. Sehingga virus ini aman untuk manusia, karena tidak menyerang ke manusia. 

“Penyebaran PMK ini sangat cepat proses penyebarannya, namun menurut teori masa inkubasinya itu 1-14 hari, tetapi yang terjadi di lapangan hanya dalam waktu beberapa jam”.

 

Di akhir Nana Junita memberikan beberapa tips untuk untuk penanganan PMK, yang pertama kita harus lapor ke petugas berwenang, kedua masing-masing ternak di isolasi yang sakit dan sehat, lalu ketiga desinfektan daerah kandang dan orang-orang yang beraktifitas daerah kandang”, ujar Junita.

Reporter : Suriady
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018