TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor --- Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melaksanakan sertifikasi kompetensi penyuluhan pertanian di Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) pada hari Senin hingga Rabu (29-31 Agustus 2022) dengan jumlah peserta 44 mahasiswa.
Ketua Jurusan Peternakan, Arif Nindyo dalam sambutannya mengungkapkan sertifikasi kali ini melibatkan peserta dari alumni Polbangtan Bogor tahun 2022 yang sudah wisuda, sehingga diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya di daerah masing-masing untuk mewujudkan swasembada pangan di tahun 2024.
"Mahasiswa kita harus biasa jadi contoh bagi petani di daerah, bagaimana bertani/berternak yang produktif dan menghasilkan nilai tambah. Penyuluh merupakan orang yang menunjukan inovasi, ide, dan informasi kepada pelaku usaha (petani/peternak) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya," ujarnya.
Dengan sertifikasi, diharapkan penyuluh pertanian dapat mendukung tercapainya 3 tujuan pembangunan yaitu menyediakan pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendorong tercapainya ekspor 3 kali lipat sesuai dengan arahan Menteri Pertanian.
Meningkatnya produktivitas tidak lepas dari peran penyuluh pertanian. Penyuluh Pertanian menjadi tempat petani untuk berkonsultasi terkait permasalahan yang ditemui di lapangan. Oleh karena itu penting bagi penyuluh pertanian untuk memiliki sertifikat kompetensi sebagai pembuktian profesionalisme penyuluh.
Seperti diketahui, Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada di wilayah pedesaan.
Melalui kegiatan penyuluhan, dapat dikembangkan kemampuan dan kemandirian petani dan keluarganya, agar mampu mengelola usahataninya secara produktif, efektif dan efisien, sehingga mempunyai daya saing tinggi yang dicirikan dengan tingginya produktivitas, mutu dan efisiensi usaha. Setelah melalui kegiatan sertifikasi ini, seluruh peserta dinyatakan kompeten oleh asesor pada sertifikasi tahun ini.
Kegiatan sertifikasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia pertanian Indonesia. “Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi. Untuk itu, momentum Sertifikasi Penyuluh Pertanian harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi, menerangkan lebih lanjut mengenai hal itu. “Kementan memberikan perhatian besar kepada seluruh Penyuluh Pertanian. Untuk itu, persiapkan sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” ungkap Prof. Dedi.