Siswa SMK Pertanian Malaipea Ikuti UKK Agribisnis Hortikultura
TABLOIDSINARTANI.COM, ALOR --- SMK Pertanian Malaipea terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang tangguh dan siap bersaing di dunia pertanian.
Terbaru, sekolah ini sukses menyelenggarakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Agribisnis Hortikultura pada 14–16 April 2025.
Tidak hanya menjadi ajang penilaian kemampuan siswa, kegiatan ini juga sebagai langkah strategis mencetak wirausahawan muda hortikultura di Kabupaten Alor.
UKK dibuka Pengawas SMK Kabupaten Alor, Muhammad Thamrin Koho, SP., yang memberi semangat kepada para peserta.
“UKK ini bukan sekadar ujian, ini adalah titik awal kalian melangkah ke dunia profesional. Tunjukkan kemampuan, tapi juga tanamkan mental pantang menyerah,” pesannya kepada para siswa.
Kepala SMK Pertanian Malaipea, Baiyang Simson Lily, S.Pd., Gr., juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak.
“Kami bangga dengan antusiasme siswa dan dukungan dari para penguji. Ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi bisa benar-benar menjawab tantangan dunia kerja dan usaha di sektor pertanian,” ujarnya.
Sebanyak 17 siswa kelas XII mengikuti UKK dengan penuh semangat. Mereka diuji melalui rangkaian kegiatan nyata di lapangan: dari menyusun analisis usaha tani, menyemai benih, mengolah lahan, menanam cabai dan sawi pitsay, hingga pengendalian hama dan pemupukan.
Ujungnya, mereka mempresentasikan hasil kerja secara profesional di hadapan tim penguji.
Menariknya, UKK ini menggandeng langsung praktisi dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Hadir sebagai penguji eksternal, Anita Adhi, SST., KJF Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor.
Serta Rosalina Mabilehi, SP., penyuluh pertanian Desa Malepea. Keterlibatan mereka memperkuat keterhubungan kurikulum dengan realita di lapangan.
“Saya kagum melihat semangat dan kerapian kerja siswa. Ini bukti bahwa pembinaan di SMK Pertanian Malaipea berjalan baik. Mereka sudah memiliki modal keterampilan yang kuat untuk menjadi petani milenial atau wirausahawan hortikultura,” ungkap Ibu Anita Adhi.
Hal senada juga diutarakan Ibu Rosalina Mabilehi. “Potensi siswa luar biasa. Kalau terus dibimbing, saya yakin mereka bisa jadi penggerak pertanian lokal. Ini investasi besar bagi masa depan Alor,” katanya.
Tidak berhenti di situ, kegiatan ini juga sejalan dengan program prioritas Pemda Alor, yakni Dapur Gizi MBG (Makan Bergizi Gratis).
Program ini bertujuan menekan angka stunting dan memperkuat ketahanan pangan keluarga. Kepala sekolah menegaskan bahwa hasil budidaya siswa nantinya bisa berkontribusi langsung ke program ini.
“Kami ingin lulusan SMK tak hanya bekerja, tapi juga punya kontribusi sosial. Lewat Dapur Gizi MBG, hasil panen bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Baiyang Simson Lily.