Jumat, 19 April 2024


Yuk Intip Trik Usaha Tanaman Hias Saat New Normal

27 Agu 2020, 16:34 WIBEditor : Yulianto

Jajat sedang menunjukkan koleksi anggrek bulan | Sumber Foto:Pipet

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Tak hanya memberikan kesan cantik atau indah bagi lingkungan sekitarnya, namun tanaman hias juga mengenal tren. Saat tren sedang berlangsung, harga tanaman hias bisa jadi sangat tinggi. Lalu akan turun saat tren yang baru atau berikutnya berlangsung.

Karena itu tak heran banyak pecinta tanaman yang beralih profesi untuk menjual tanaman koleksinya karena bisnis tanaman hias cukup menjanjikan. Bahkan produksi tanaman hias jauh lebih tinggi ketimbang jenis tanaman hortikultura lainnya.

Apa penyebabnya? Hal ini karena tanaman hias mempunyai nilai manfaat buat manusia, salah satunya nilai estetika dan eksotika. Sepertidi era new normal, beberapa orang kini mempunyai hobi baru. Karena lama berada di rumah,  mereka kini memilih berkativitas berkebun dan menanam tanaman hias.

Meski tanaman hias untuk dekorasi rumah bukanlah hal baru, tetapi tren dekorasi rumah menggunakan tanaman saat ini semakin berkembang. Selain dapat menambah suasana yang asri, nilai estetika dan eksotika tanaman hias adalah memberikan inspirasi, menghilangkan rasa jenuh dan stress, menenangkan dan menyejukkan hati.

Bahkan dapat dinikmati keindahannya, sebagai kebanggaan,  termasuk rasa puas kalau dapat merawatnya dengan baik sampai berbunga. Apalagi jika tanaman hias diletakkan di tempat yang sering digunakan seperti di meja makan. Bukan hanya menambah selera makan, unsur warna hijaunya akan membuat tampilan ruang menjadi lebih segar.

Begitu juga dengan cara mendekorasi rumah sangat beragam. Diantaranya, tanaman hias dalam pot, tanaman hias daun, tanaman hias bunga, tanaman gantung, dan beberapa tanaman lainnya yang tergolong sebagai tanaman hias dalam ruangan.

Setidaknya ada empat kategori tanaman hias berdasarkan estetika dan eksotikanya. Pertama, tanaman hias untuk kebutuhan lanskap taman, seperti aneka jenis rumput, semak, cemara, dan tanaman air. Kedua, tanaman hias dalam ruangan (indoor), seperti aglaonema, kuping gajah, dan palem hias.

Ketiga, tanaman hias luar ruangan (outdoor), seperti krisan, aster, dan anggrek. Keempat, tanaman hias yang tidak termasuk 3 kategori di atas, seperti kaktus, paku-pakuan, dan aneka bonsai.

Peluang Bisnis

Dengan peminat yang cukup besar, tak heran tanaman hias kini tak hanya menjadi penyaluran hobi, namun dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Meski budidaya tanaman hias memberikan banyak keuntungan, namun banyak yang gagal dalam memelihara tanaman hias. Hal ini karena tidak mampu mengenal karakter tanaman, tidak mengetahui nilai atau harga pasaran dari tanaman tersebut.

Karena itu, untuk dapat meningkatkan nilai manfaatnya perlu mengetahui semua informasi yang berkaitan dengan estetika dan eksotika tumbuhan tropis ini. Mulai dari mengenal keanekaragamannya, nilai kelangkaan, mengetahui karakter pertumbuhan. Selain itu, mampu menggunakan sebagai sarana menambah pendapatan sampingan atau bahkan pendapatan utama.

Untuk itu ketika ingin membuka usaha tanaman hias harus dijalankan dengan benar dan melalui perhitungan yang tepat agar mendapatkan keuntungan. Jika ada yang berminat berbisnis tanaman hias, maka harus belajar strategi bisnis dan manajemen usaha ini.

Dalam menjalankan bisnis harus memperhitungkan modal, faktor risiko, lokasi, pemilihan jenis tanaman yang akan diperdagangkan, dan strategi pemasaran dan promosinya. Salah satu kunci sukses menjalankan bisnis tanaman hias, harus dimulai dengan kecintaan. Usaha tanaman hias, perlu ketekunan dalam menjalankannya.

Untuk itu, mulailah dengan pilihan bisnis skala kecil yang sederhana dan risiko kecil. Jika perlu, bekerja samalah dengan koperasi, pengrajin tradisional, atau produsen penghasil saprotan untuk mendapatkan produk saprotan yang murah namun berkualitas. Jika ingin berjualan tanaman hias, kunci keberhasilannya yaitu ketepatan dalam memilih produk.

Buatlah nama usaha yang sederhana tetapi mudah diingat yang berhubungan dengan tanaman. Jika usaha mulai berjalan, mulailah melirik peluang usaha lain, seperti pembuatan tanam dan kolam. Pebisnis juga harus meningkatkan wawasan mengenai tanaman hias untuk mengetahui tren yang sedang berlangsung dan sarananya. Jika ada kesempatan belajar untuk menjadi breeder bisa mengikutinya karena profesi ini masih langka.

Reporter : Hendy Fitriandoyo
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018