Selasa, 10 Desember 2024


Romi Bambang Nofianto, Rezeki Datang dari Bunga Wijaya Kusuma

11 Feb 2019, 12:04 WIBEditor : Yulianto

Romi Bambang N memperlihatkan tanaman bunga wijaya kusuma | Sumber Foto:Koleksi pribadi

Tanaman wijaya kusuma terkenal dengan mitosnya bahwa siapa saja yang melihat bunga tersebut mekar, ia akan mendapat rejeki/keberuntungan

TABLOIDSINARTANI.COM, Kota Batu---Di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, kehidupan sehari-hari mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Romi Bambang Nofianto salah satunya, pengusaha sayur organik yang sudah terjun sejak tahun 2006.

Romen, Bb caisim, siomak, pakcoy, bayam merah hijau, daun kale, reet rapit, horenzoh, sawi pahit, labu siam, tomat sayur, ceri, daun mint, daun sage, daun taragon, dan lainnya adalah beberapa jenis sayuran yang dibudidayakan Romi.

Namun untuk memberikan nuansa baru supaya tidak jenuh. Pada tahun 2012 Romi mencoba membudidayakan tanaman wijaya kusuma. Ini karena hobinya pada tanaman hias.

Awalnya, ia memang sempat khawatir jika pangsa pasarnya akan sulit. Namun selama berjalannya waktu, ternyata banyak orang membutuhkan tanaman wijaya kusuma. Bahkan hingga kini banyak juga pemesanan dari luar jawa. “Sampai sekarang, minat orang pada tanaman wijaya kusuma masih banyak, bisa sampai 2 ribu pot,” tutur Romi.

Tanaman wijaya kusuma terkenal dengan mitosnya bahwa siapa saja yang melihat bunga tersebut mekar, ia akan mendapat rejeki/keberuntungan. Bunga wijaya kusuma mekar hanya sebentar dan waktunya di malam hari. Selain itu, tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat.

Saat ini Romi masih membudidayakan tanaman wijaya kusuma di halaman rumahnya. Menurutnya budidaya tanaman ini memang memerlukan waktu cukup lama, sekitar tujuh bulan dari proses pembibitan sampai berbunga.

Pembibitan dimulai dengan memisahkan rumpun bibit dari rumpun akar. Hal tersebut untuk memisahkan bibit dari induknya. Pemilihan indukan tanaman yang baik dapat dilihat dari penampakan morfologi tanaman tersebut,” ujarnya.

Trik Budidaya

Media tanam yang digunakan Romi adalah cocopeat (coconut: kelapa, peat: gambut atau sabut) dan sekam dengan perbandingan 1:1. Sedangkan untuk pupuknya menggunakan pupuk kandang, namun juga bisa menggunakan pupuk organik. Bibit ditanam dalam media kurang lebih sekitar 5 cm kedalamannya.

Untuk penyiraman, Romi mengingatkan pada awal penanaman, tanaman harus rutin disiram supaya tidak kekurangan air dan dapat tumbuh dengan baik. Namun, ketika tanaman sudah dewasa, tanaman sudah tidak memerlukan banyak air, cukup dengan pemberian air secara berkala sesuai musim yang sedang berlangsung.

“Untuk perawatan tanaman yaitu dengan membersihkan gulma dan hama supaya tanaman tetap tumbuh sehat dan nutrisi yang diperlukan tanaman tercukupi dengan baik,” tambahnya.

Saat ini Romi mempunyai beragam jenis warna bunga wijaya kusuma. Namun menurutnya, paling banyak disukai adalah bunga warna putih, pink, oren, dan merah hati. Sekali panen tanaman, Romi mendapat keuntungan sekitar Rp 22-25 juta. Tanaman wijaya kusuma, yang sudah berbunga saya jual dengan harga Rp 40 ribu dan yang belum berbunga Rp 25 ribu," katanya.

Reporter : Pipiet Endwiyatni
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018