Kamis, 02 Mei 2024


Di Masa Pandemi Corona, Ekspor Perikanan Naik 6,9 Persen

12 Agu 2020, 15:38 WIBEditor : Indarto

Komoditas udang | Sumber Foto:Dok. Biro Humas dan KLN

Komoditas yang diminati pasar ekspor diantaranya, udang, tuna-cakalang, cumi-sotong-gurita, rajungan, kepiting, dan rumput laut. Pasar paling tinggi nilai penyerapan produk utama perikanan Indonesia adalah USA, Tiongkok, Jepang, ASEAN dan Uni Eropa.

 


TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---- Usaha yang terus-menerus dengan baik tampaknya tak mengkhianati hasil. Sejak menggenjot produktivitas perikanan sebelum maupun saat pandemi corona (vovid-19), KKP pada semester I tahun 2020 akhirnya berhasil eksporhasil perikanan sebesar 2,4 miliar dollar AS. Nilai ekspor tersebut naik 6,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, pada semester I tahun 2020 terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar 6,9 persen dibanding semester yang sama tahun lalu. Kementerian Kelautan dan Perikanan ((KKP) juga  optimistis di tengah pandemi ini ekspor produk perikanan akan meningkat.

Menteri Edhy mengatakan, volume ekspor kurun waktu enam bulan tersebut sebanyak 596 ribu ton. Sedangkan periode yang sama tahun lalu  sebanyak 528.000 ton  dengan nilai 2,25 miliar dollar AS.

Sedangkan komoditas yang diminati pasar ekspor diantaranya, udang, tuna-cakalang, cumi-sotong-gurita, rajungan, kepiting, dan rumput laut. Pasar paling tinggi nilai penyerapan produk utama perikanan Indonesia adalah USA, Tiongkok, Jepang, ASEAN dan Uni Eropa.

" Naiknya nilai dan volume ekspor hasil perikanan di semester I tahun 2020, neraca hasil perikanan pun mengalami surplus 2,2 miliar dollar AS atau naik 8,3 persen. Pada semester I tahun 2020, nilai impor mengalami penurunan  5,9 persen, yang setara dengan 0,2 miliar dollar AS," kata Menteri Edhy, dalam sebuah webinar, di Jakarta, Rabu ( 12/8).

Menurut Menteri Edhy, kunci sukses hasil perikanan diminati pasar dunia adalah mutunya yang terjaga. Sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar dan berdaya saing. Karena itu, pelaku usaha perikanan untuk mengedepankan mutu produk yang dihasilkan.

" Bahan baku Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang terstandar merupakan kunci utama untuk dapat menghasilkan produk perikanan aman, bermutu, dan berdaya saing," ujarnya.

Upaya lain yang dilakukan KKP  mendorong laju industri perikanan, termasuk dalam meningkatkan nilai dan volume ekspor adalah dengan memberikan kemudahan logistik. Sebab, kelancaran logistik sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri.

Menteri Edhy juga mengatakan, membangun sistem bisnis perikanan yang terintegrasi juga dilakukan.Membangun industri pengolahan yang mandiri dan berdaya saing untuk kemajuan ekonomi diperlukan pengelolaan rantai pasok yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

" Trend positif ekspor hasil perikanan semester I tahun ini mendorong kami semakin produktif dan berinovasi dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan.
Kami menyakini dengan kebijakan dan aksi extra ordinary sesuai arahan Pak Presiden, akan mampu meningkatkan ekspor berbagai komoditas kelautan dan perikanan," pungkas Menteri Edhy. 

Reporter : Dimas
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018