TABLOIDSINARTANI.COM -- Menurut Pakar IPB, setiap jenis susu—hewani, nabati, dan ikan—memiliki kelebihan dan kekurangan. Temukan rahasia gizi terbaik dan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan kesehatan Anda!
Dalam dunia nutrisi, susu sering kali menjadi bahan perdebatan. Dari susu hewan seperti susu sapi, hingga pilihan nabati seperti susu kedelai dan susu ikan, masing-masing jenis menawarkan manfaat kesehatan yang unik.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keunggulan gizi dari berbagai jenis susu, kami berbincang dengan Prof. Epi Taufik, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University dan Koordinator Mata Kuliah Inovasi Teknologi Susu.
"Susu hewan, khususnya susu sapi, menawarkan kualitas protein yang sangat tinggi. Protein dalam susu hewan, seperti kasein dan whey, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh kita," sebutnya.
Ia menambahkan bahwa susu sapi mengandung sekitar 3,2-3,4 gram protein per 100 ml, menjadikannya sumber protein yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan otot dan perbaikan jaringan.
Di sisi lain, susu nabati seperti susu kedelai, almond, dan oat memiliki kandungan protein yang bervariasi.
"Susu kedelai adalah yang paling mendekati susu hewan dalam hal kualitas protein, dengan kandungan sekitar 2,9-3,6 gram per 100 ml. Namun, susu nabati umumnya memiliki nilai biologis yang lebih rendah karena sering kali tidak mengandung semua asam amino esensial dalam proporsi yang optimal," jelas Prof. Epi Taufik.
Prof. Epi menuturkan, Susu almond dan oat, dengan kadar protein yang jauh lebih rendah (sekitar 0,5-1 gram per 100 ml), tidak dapat menawarkan manfaat protein yang sebanding dengan susu hewan.
Susu ikan, meskipun dapat mengandung protein tinggi, sering kali kurang populer karena tekstur dan cita rasanya yang berbeda.
"Kualitas dan konsentrasi asam amino dalam susu ikan bervariasi, dan sering kali tidak sepopuler susu hewan dalam hal kandungan protein," tambah Prof. Epi Taufik.
Dalam hal lemak, susu hewan mengandung asam lemak jenuh serta asam lemak esensial seperti asam linoleat dan asam alfa-linolenat.
"Lemak dalam susu hewan mengandung asam lemak rantai pendek dan sangat pendek yang mudah dicerna, yang bermanfaat untuk metabolisme energi dan kesehatan usus," tuturnya.
Sebaliknya, susu nabati seperti susu almond memiliki lemak yang sangat rendah, sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.
"Namun, kandungan lemak total susu nabati biasanya lebih rendah dibandingkan susu hewan," kata Epi Taufik. Misalnya, susu almond hanya mengandung sekitar 0,2-0,5% lemak, sedangkan susu kedelai sekitar 1,5-2%.
Susu ikan, yang kaya akan asam lemak omega-3, memiliki manfaat penting untuk kesehatan jantung dan otak.
"Meskipun susu ikan mengandung omega-3 yang sangat baik, konsentrasi omega-3 dan rasanya yang khas membuatnya kurang diminati sebagai pilihan utama dalam konsumsi harian," jelasnya.
Kandungan Kalsium dan Mineral Lain
Mengenai kandungan kalsium, Prof Epi menjelaskan, susu hewan terkenal karena kandungan kalsiumnya yang tinggi, yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
"Susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium per 100 ml, dan juga kaya akan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang mendukung berbagai fungsi tubuh," tuturnya
Susu nabati, seperti susu kedelai dan almond, biasanya memiliki kadar kalsium yang lebih rendah kecuali jika diperkaya. "Untuk meningkatkan daya saingnya, banyak produsen menambahkan kalsium dan vitamin D dalam produk susu nabati. Setelah diperkaya, susu kedelai bisa mengandung sekitar 100 mg kalsium per 100 ml," katanya.
Di sisi lain, susu ikan mungkin mengandung beberapa mineral penting, terutama jika berasal dari ikan laut, namun tidak menawarkan keunggulan kalsium yang setara dengan susu hewan.
Prof. Epi juga menjelaskan, Susu hewan merupakan sumber vitamin B12, riboflavin (B2), dan vitamin D yang penting. "Vitamin B12 hanya ditemukan dalam produk hewani dan penting untuk kesehatan sistem saraf dan pembentukan sel darah merah. Susu hewan juga sering diperkaya dengan vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium," jelasnya.
Sedangkan, Susu nabati tidak mengandung vitamin B12 secara alami, menjadikannya kurang ideal bagi mereka yang hanya mengonsumsi produk nabati tanpa suplemen tambahan. Namun, banyak produk susu nabati kini diperkaya dengan vitamin B12 dan vitamin D.
Di sisi lain, susu ikan dapat menyediakan vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak, meskipun ketersediaan dan efektivitas vitamin ini bisa bervariasi tergantung pada proses produksinya.
Dalam hal laktosa, susu hewan mengandung laktosa yang bisa menyebabkan masalah pencernaan bagi orang dengan intoleransi laktosa. "Namun, ada susu hewan bebas laktosa yang tersedia bagi mereka yang sensitif terhadap gula ini," tambah Epi Taufik. Susu nabati dan susu ikan tidak mengandung laktosa, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang intoleran laktosa.
Lantas bagaimana kandungan bioaktifnya? cek selanjutnya...