Nasi Mandhi BosGil
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Di tengah serbuan berbagai kuliner khas di tanah air, BosGil hadir dengan sesuatu yang berbeda. Mengusung cita rasa Timur Tengah yang telah disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia, Nasi Mandhi BosGil berhasil diterima luas pencinta kuliner Indonesia.
Dari hanya satu outlet di Karawaci, kini BosGil telah berkembang pesat dengan tujuh outlet yang tersebar di beberapa kota dan masih akan terus bertambah pada tahun 2025.
Untuk wilayah Jakarta, BosGil hadir di Jl. Raya Condet No. 1, Cililitan, Jakarta Timur. Lokasinya selalu ramai oleh pengunjung yang ingin mencicipi kelezatan Nasi Mandhi khas BosGil.
Restoran ini buka setiap hari dari pukul 10.00 pagi hingga 22.00 malam, menjadikannya pilihan favorit untuk makan siang, makan malam, hingga acara keluarga dan kantor.
Manager Nasi Mandhi BosGil cabang Condet, Rangga menegaskan bahwa konsep BosGil dirancang agar dapat dinikmati oleh semua kalangan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa menu di BosGil bisa masuk ke berbagai acara dan diterima oleh semua kalangan. Bukan hanya masyarakat keturunan Arab, tetapi juga dari berbagai etnis lain seperti Tionghoa dan lainnya," jelasnya.
Konsep Restoran Nyaman
Mengusung konsep restoran dua lantai, cabang BosGil di Condet menawarkan tempat makan yang nyaman dengan berbagai fasilitas unggulan. Tersedia ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk acara seperti meeting, ulang tahun, hingga pertemuan bisnis dengan kapasitas hingga 50 orang.
Di lantai satu terdapat ruang VIP, serta private room yang cocok untuk keluarga atau acara khusus lainnya, sedangkan lantai dua dua terdapat area smoking room. Ditambah dengan area parkir yang luas, BosGil mampu menampung hingga 20-30 mobil.
Nasi Mandhi dengan Sentuhan Khas Indonesia
Meski nasi mandhi dikenal sebagai hidangan khas Timur Tengah, BosGil berhasil mengubah persepsi bahwa hidangan ini bisa dinikmati semua orang. "Banyak yang mengira nasi mandhi hanya untuk kalangan tertentu, tapi faktanya 80% pelanggan kami justru masyarakat lokal dari berbagai daerah," kata Rangga.
Salah satu keunikan Nasi Mandhi BosGil adalah cara penyajian rempah-rempahnya yang sudah difilter agar lebih sesuai dengan selera Indonesia. Jika biasanya nasi mandhi masih berisi cengkeh, kayu manis, kapulaga dan berbagai rempah lainnya, BosGil menyajikan nasi mandhi yang tetap kaya aroma dan rasa, tetapi tanpa rempah-rempah utuh yang perlu disingkirkan saat disantap. Hal ini membuat pelanggan dapat menikmati nasi mandhi hingga suapan terakhir.
Selain nasi mandhi yang unik, BosGil juga terkenal dengan ayam panggang oven yang lembut dan meresap hingga ke tulang. "Ayam panggang kami tanpa MSG, empuk, dan bahkan lansia pun bisa menikmatinya dengan mudah," ujar Rangga.
Banyak pelanggan memberikan ulasan positif karena bumbunya yang meresap sempurna hingga ke bagian terdalam daging.
Tidak hanya ayam, BosGil juga menghadirkan kambing muda bakar yang diolah dengan teknik khusus. "Kami menggunakan metode presto selama 90 menit sebelum dibakar agar dagingnya empuk, mudah lepas dari tulang, dan tidak berbau prengus. Ditambah bumbu smoke khas kami, aroma bakarannya benar-benar menggugah selera," tambahnya.
Sebagai pelengkap, BosGil juga menawarkan sambal pedas asam yang menjadi favorit pencinta makanan pedas serta acar segar yang menyempurnakan rasa.
Harga yang Terjangkau untuk Porsi Besar
Dengan porsi besar yang bisa dinikmati bersama, harga yang ditawarkan BosGil tetap ramah di kantong. Seporsi Nasi Mandhi Ayam dibanderol mulai Rp50.000, sedangkan Nasi Mandhi Kambing seharga Rp132.000.
Untuk porsi bersama, tersedia paket loyang mulai dari Rp134.000 untuk Nasi Mandhi Ayam Mini (3 potong ayam), serta pilihan loyang kambing atau mix (ayam dan kambing) dengan porsi yang lebih besar.
Selain makanan, Nasi Mandhi BosGil juga memiliki minuman khas Teh Adeni BosGil yang juga menjadi daya tarik tersendiri, dengan campuran teh, susu, dan rempah yang memberikan sensasi unik.
Diungkapkan Rangga, dalam sehari, cabang BosGil Condet bisa menghabiskan sekitar 350-400 ekor ayam pada hari biasa, yang meningkat menjadi 500-700 ekor saat akhir pekan. Untuk kambing, konsumsi hariannya mencapai 100-120 kg.
Sedangkan untuk nasi, restoran ini mampu mengolah sekitar 50 dandang per hari, dengan masing-masing dandang berisi 4 kg beras.
"Tantangan terbesar kami justru ada pada tingginya antusiasme pengunjung. Bahkan saat malam tahun baru, banyak pelanggan rela menunggu hingga 30 menit agar bisa menikmati hidangan kami," ungkap Rangga.
BosGil sukses membuktikan bahwa nasi mandhi bukan hanya untuk kalangan tertentu, tetapi bisa dinikmati oleh semua orang, dari berbagai latar belakang dan usia.
Jadi, jika Anda sedang mencari hidangan khas Timur Tengah dengan cita rasa yang telah disesuaikan dengan lidah Indonesia, BosGil adalah tempat yang wajib Anda kunjungi!