TABLOIDSINARTANI.COM, Boyolali -- Dalam langkah inovatif yang bertujuan untuk mengoptimalkan produksi susu sapi perah, para Dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) telah menjalin kolaborasi yang erat dengan peternak di Desa Banyuanyar-Boyolali. Melalui pendampingan yang intensif, mereka mengintroduksi penggunaan biosuplemen pakan yang revolusioner, menghasilkan lonjakan produktivitas yang menarik perhatian dalam industri peternakan.

Dosen dari Fakultas Peternakan IPB menjalin kolaborasi yang kuat dengan Desa Banyuanyar-Boyolali dalam rangka kegiatan "matching fund" KEMENRISTEKDIKTI.

Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan manajemen precision feeding di peternakan sapi perah, menciptakan lonjakan luar biasa dalam kuantitas dan kualitas susu.

Teknik precision feeding, yang diterapkan dengan cermat, memberikan nutrisi yang sesuai tanpa pemborosan atau kekurangan, mengoptimalkan kesehatan ternak dan efisiensi pakan, serta mereduksi dampak lingkungan dan biaya.

Tak hanya itu, kerjasama ini juga membantu mewujudkan standar GMP (Good Manufacturing Practices) dan GAP (Good Agricultural Practices) yang lebih baik bagi peternak di desa tersebut.

Kepala Desa Banyuanyar pun memberi apresiasi yang tinggi terhadap peran Dosen IPB dan timnya, khususnya Prof. Yuli Retnani, yang turut mengarahkan pendampingan dan pengenalan wafer biosuplemen.

Langkah ini diharapkan tak hanya meningkatkan kualitas susu sapi perah, tetapi juga membawa hasil produk olahan susu yang lebih beragam dan berkualitas tinggi, membuka potensi baru bagi pertumbuhan dan keberlanjutan Desa Banyuanyar sebagai sentral susu yang tak tertandingi.