Sabtu, 18 Mei 2024


Lahirkan Entrepreneur, BBPP Ketindan Gelar Pelatihan Olahan Bawang

13 Apr 2021, 15:44 WIBEditor : Yulianto

Pelatihan olahan bawang oleh BBPP Ketindan | Sumber Foto:BBPP Ketindan

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang---Bawang merah menjadi salah satu komoditas pertanian yang kerap bergejolak. Kadang petani dirugikan saat harga anjlok. Untuk mencegah hal tersebut, salah satunya adalah dengan mengolah menjadi produk bawang olahan.

Guna membantu petani memahami cara mengolah bawang merah, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menggelar “Pelatihan Tematik Pengolahan Hasil Bawang Merah” bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Malang.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Pujon, diikuti 30 peserta berasal dari 4 kecamatan yaitu Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon dan Karangploso. Kecamatan tersebut merupakan sentra produksi bawang merah, baik dalam bentuk segar maupun olahan.

Penyelenggaraan pelatihan tersebut didasarkan pada masalah-masalah spesifik pembangunan pertanian di wilayah  cakupan kerja BBPP Ketindan pada tahun 2021. Dengan harapan lebih mempercepat dalam perwujudan kedaulatan pangan melalui kostratani di tingkat kecamatan yang menjadi program unggulan Kementan untuk Indonesia sejahtera.

Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor membuka secara resmi kegiatan pelatihan tematik pengolahan hasil bawang merah. “Saya berharap semua peserta dapat menjadi wirausahawan yang handal, kreatif, produktif dan inovatif, sehingga nantinya dapat mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan,” tuturnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, meskipun ditengah pandemi Covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti. Bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekspor yang berbasis IT (Information Technology).

“Seperti keadaan sekarang ini, kostratani yang pusat gerakannya ada pada setiap kecamatan di seluruh Indonesia. Saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan ditengah pandemi Covid-19,” ujar Dedi.

Berbagai program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan dan kedauluatan pangan terus digerakkan bagi 267 juta jiwa masyarakat Indonesia. Salah satu langkah tersebut yaitu dengan menyediakan pangan sehat, murah, mudah dan terjangkau.  

Melalui program strategis pembangunan pertanian (Kostratani) yang berfokus di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Seluruh koordinasi untuk mencapai misi kedaulatan pangan dipegang BPP. Diantaranya adalah untuk memfasilitasi, meningkatkan, menguatkan dan mendorong berbagai upaya.

Komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia agar berdaulat secara pangan dahulu masih berkutat pada beberapa sumber karbohidrat. Diantaranya, padi, jagung, kedelai, ubi jalar, ubi kayu dan beberapa komoditas lain spesifik wilayah.

Namun sejalan dengan selera, gaya hidup dan kuliner khas Indonesia yang memerlukan pasokan rempah/tanaman obat. Yakni, cabai, bawang putih, bawang merah dan lainnya menjadi kebutuhan yang harus ada di dapur masyarakat Indonesia.

Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan melalui Kostratani, pertanian akan lebih maju, mandiri, modern. Masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens, diantaranya yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng.

Semua komoditas tersebut diharapkan dalam penanganan dan pengelolaan yang baik, rendah pestisida dan berkualitas serta telah dimaksimalkan dengan menggunakan alat dan mesin  pertanian agar efisiensi dan efektifitasnya lebih baik.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) menindaklanjuti kebijakan program dari Kementerian Pertanian melalui berbagai pelatihan, penyuluhan dan pendidikan untuk menyiapkan SDM pertanian agar memenuhi syarat membantu dan mendorong peningkatan produktivitas dan produksi yang menjadi target pemerintah.

---

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/

 

 

Reporter : Rivana/ Yeniarta (BBPP Ketindan)
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018