TABLOIDSINARTANI.COM, Gowa – Sertifikasi bagi penyuluh menjadi bukti garda terdepan itu naik kelas. Setidaknya ada tiga tolak ukur, penyuluh mampu berkompetensi.
Demikian diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat Pembukaan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian bagi Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP) tahun 2021 secara online. Kegiatan itu berlangusng di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kabupaten Gowa, Senin (2/8).
“Sebagai penyuluh kalian harus naik kelas menjadi penyuluh bersertifikat. Sertifikat tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kompetensi pertanian,” katanya.
Menurut SYL, ada tiga hal yang menjadi tolak ukur penyuluh berkompetensi. Pertama, Frame Academic Intelektual terisi dengan ilmu pertaniannya berdasarkan pengalaman dan diterapkan.
Kedua, memiliki tata cara kelola pertanian dengan menguasai aturan pada budidaya pasca, pengolahan hasil, dan hingga pemasarannya dan mampu mentransfer ke ilmuan kepada petani. Ketiga, efesiensi tata kelola keuangan dan menjadi mitra baik itu antar kelompok petani dan petani, kelompok tani hingga mitra ekspor.
SYL mengatakan, langkah pelatihan sertifikasi ini hanyalah surat, tapi perlu secara moralitas dan terintegrasi. Karena itu untuk mengukur kerja keras penyuluh tidak boleh ada yang tidak mampu mengukur kemajuan pertanian, perkembangan modernisasi pertanian hingga hadir mengisi kemandirian pertanian di wilayahnya.
“Saya sangat percaya dan yakin bahwa penyuluh pertanian Indonesia mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara amanah sehingga tujuan pembangunan pertanian dapat di capai," kata SYL. Apalagi bertani Itu hebat dan menjadi petani itu keren.