Jumat, 26 April 2024


Lahan Rawa

13 Mar 2019, 15:17 WIBEditor : Yul

Manfaat embung ternyata dirasakan langsung petani.

Manfaat embung juga ternyata dirasakan langsung petani di lahan rawa. Selain diperlukan untuk pengairan di musim paceklik air, juga diperlukan untuk mencuci asam lahan rawa.

Seperti yang diungkapkan Ketua Kelompok Tani Berkat Sepakat, di Desa Sei Asem, Kecamatan Kapuas Hilir, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah, Asnul. Dirinya mengatakan embung yang berada di persawahannya dapat meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali tanam dalam setahun.

Embung seperti ini sangat berguna bagi daerah rawa lebak. Sebab selama ini genangan dan kekeringan belum dapat diprediksi dengan tepat. Padahal budidaya padi memerlukan air yang cukup, yaitu mulai dari tanam hingga masa pengisian.

Kendala dalam budidaya padi di lahan rawa adalah genangan air di lahan rawa tidak akan bertahan lama yang kemudian disusul kekeringan. Parahnya lagi apabila selama tanam padi tidak terjadi hujan berakibat pada masa pengisian polong dapat tergganggu, sehingga produktivitas tidak akan mencapai optimum.

Biasanya petani rawa (lebak) hanya bisa bertanam satu kali saja setahun dan melakukan pembibitan tanaman padi lebih awal, saat air masih menggenangi lahan. Kemudian dilakukan di perairan yang airnya mengalir dengan teknik mengapung (floating), ketika air mencapai ± 20 cm bibit padi siap untuk ditanam.

Embung diperlukan untuk pengairan sawah padi lahan rawa pada musim kemarau. Setidaknya ada 40 ha sawah yang sebagian lahan ditanami varietas lokal Siam Unus Lantik dan sebagian ditanami dengan varietas IPB 7R yang menggunakan air dari embung.

Reporter : Gsh
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018