Mohammad Hankam, Pengrajin Bonsai Kelapa | Sumber Foto:Soleman
TABLOIDSINARTANI.COM, Lumajang – Keunikan bonsai kelapa memikat banyak orang dan menjadi salah satu trend tanaman hias saat ini. Hal tersebut diungkapkan Mohammad Hankam, pengrajin bonsai kelapa asal Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Jawa Timur.
Bonsai kelapa memiliki tampilan unik, sehingga bernilai ekonomis dan menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Bonsai kelapa merupakan replika pohon kelapa asli atau pohon kelapa berukuran kecil atau mini yang sangat indah bila dijadikan hiasan di rumah.
“Bonsai kelapa sebenarnya bagian dari bonsai kayu atau bonsai kambium, hanya saja bonsai kelapa ini jarang yang menekuni secara serius, dan di bonsai kambium untuk kontes dan lain-lain khusus kelapa dan jenis palem-paleman ini tidak masuk dalam kriteria kontes,” Ungkap Hankam..
Pria yang juga pendiri komunitas Bonsai Kelapa Indonesia (BKI) ini menceritakan, bahwa ia mulai tertarik dengan kerajinan bonsai kelapa sejak tahun 2017. Selain karena sanga ayah yang memiliki koleksi bosai kelapa berumur 20 tahun lebih, keindahan bonsai kelapa diakui Hankam menjadi alasan ia terjun ke usaha tersebut.
“Kalau yang punya bonsai kelapa ini saya pernah menelusuri di daerah Bali itu sudah ada yang lebih 30 tahun. Bapak punyai koleksi 20 tahun lebih umurnya di pot, saya kira-kira 5 tahun mengembangkan bonsai kelapa, karena saya membuat grup facebook bonsai kelapa itu tahun 2017 dan terus berkembangnya lewat media sosial sampai sekarang,”ujarnya.
Bahan baku untuk membuat bonsai kelapa memang mudah didapat dan harganya murah, namun kreatifitas para pengrajin menjadi salah satu modal utama dalam membuat bonsai kelapa. Bahkan, pengrajin bonsai kelapa yang memiliki kemampuan mengukir membuat bonsai kelapa dengan berbagai karakter seperti burung, vespa dan lain sebagainya.
Bibit kelapa yang sudah dibuat menjadi bonsai akan memiliki nilai jual yang tinggi. Walaupun begitu Hankam mengaku permintaan bonsai kelapa tidak pernah sepi, bahkan membuatnya kualahan dan harus bekerjasama dengan sejumlah produsen bonsai kepala lainnya untuk memenuhi permintaan dari berbagai daera.
“Ada bonsai kelapa yang terjual dengan harga Rp 6,5 juta pot, sedangkan paling murah ada bonsai kelapa yang masih dikisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Harga itu tergantung dari variasi bentuk tanam bonsai yang dihasilkan,”terangnya
Bonsai kelapa merupakan perpaduan antara botani dan seni, botani dalam merawat tanamannya, sedangkan seni untuk membentuk keunikannya. Jadi semakin unik sebuah bonsai kelapa, maka akan semakin mahal harganya.
Hankam mencatat, saat ini jumlah anggota yagn tergabung dalam Komunitas Bonsai Kelapa Indonesia (BKI) berjumlah sekitar 65 ribu yang terdiri dari pelaku usaha dan penggemar yang tersebar di seluruh Indonesia,
“Untuk penggemar bonsai kelapa di Indonesia sudah bergabung dengan BKI secara nasional, dan setiap propinsi sudah berdiri Korwil BKI, sedangkan tingkat Kabupaten terbentuk Korda BKI,” ujarnya.
Hhingga saat ini bonsai kelapa, kreasi Hankam sudah terjual ke pencintan tanaman di berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali.