TABLOIDSINARTANI.COM, Malang---Mendengar nama kacang amazone, mungkin bagi sebagian orang masih terasa asing, karena belum pernah mendengar sebelumnya. Tanaman ini tergolong tanaman langka. Yuk, mengenal tanaman ini !.
“Memang masih banyak yang belum tahu cara menanam, cara mengolah serta apa saja manfaatnya,” kata Armeina Yuka Marlianita, penyuluh pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Malang.
Armeina mengungkapkan, kacang amazone (Bunchosia armeniaca) berasal dari Amerika Selatan. Di tempat asalnya, kacang iini dikenal dengan sebutan peanut butter fruit. Sedangkan di Indonesia disebut juga butter nut atau kacang mentega. “Meskipun berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini mampu tumbuh subur di negara-negara tropis seperti di Indonesia,” katanya.
Jika dilihat sekilas secara fisik buah, menurut Armeina, kacang amazone mirip dengan melinjo. Hanya saja ukuran kacang amazone sedikit lebih besar dan rasanya jauh berbeda dengan melinjo yang rasanya pahit dan biasanya untuk bahan pembuat sayur asem atau emping.
Warna buahnya ini bermacam-macam sesuai tingkat kemasakan buah. Buah kacang amazone yang masih mentah berwarna hijau, lalu mendekati masak berwarna orange. Saat masak berwarna merah.
Tekstur saat buah masak pun juga berbeda, kacang amazone lebih lembek seperti kurma. Rasanya manis, bisa dikonsumsi secara langsung maupun diolah menjadi selai. Biji dari kacang amazone juga dapat dikonsumsi dengan cara disangrai atau digoreng terlebih dahulu. “Rasanya seperti kacang mete,” ujar Armeina.
Namun Armeina mengingatkan, hanya buah kacang amazone yang berwarna merah yang bisa langsung dikonsumsi. Coba deh, rasanya manis. lembut dan teksturnya agak lembek sperti mentega. “Inilah kenapa disebut juga kacang mentega,” ujarnya.
Ciri-ciri tanaman ini, bunga kacang amzone berwarna kuning cerah, daun tanaman berwarna hijau, berbentuk oval dan terlihat tebal dengan tulang daun berbentuk menyirip, serta sisi daun bergelombang. Tanaman kacang amazone termasuk tanaman berkayu, namun batang tidak tumbuh membesar. Tanaman ini dapat hidup dengan mencapai ketinggian 5 hingga 20 meter, sehingga tergolong jenis perdu.
Selain memiliki rasa yang manis, lezat dan lembut, kacang amazon juga memiliki kandungan serat dan protein yang cukup tinggi. Mengonsumsi kacang amazon secara rutin dipercaya mampu memberikan berbagai macam manfaat untuk kesehatan.
Seperti menurunkan kolesterol, menstabilkan tekanan darah, mencegah kanker, meningkatkan kepadatan tulang, menjaga berat badan, menjaga kesehatan mata. melancarkan pencernaan, meningkatkan stamina, merawat rambut dan kesehatan kulit, serta mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas).
Perbanyakan tanaman
Cara meperbanyak tanaman kacang amazone ini terbilang cukup mudah. Selain dengan biji, dapat juga dengan stek maupun cangkok. Tanaman ini selain sebagai tanaman buah bisa juga berfungsi sebagai tanaman hias untuk mempercantik halaman rumah.
Helai bunganya berwarna kuning cerah, buah dari kacang amazone berwarna-warni mulai dari hijau, orange, sampai merah. “Inilah yang membuat kacang amazone memiliki daya tarik tersendiri oleh beberapa orang yang memeliharanya,” kata Armeina.
Untuk perawatan tanaman kacang amazone sangat mudah. Menurutnya, hanya perlu disiram setiap hari. Selain itu juga perlu ditambah pupuk NPK setiap 3 bulan sekali. Untuk media tanam bisa langsung ditanam di pekarangan maupun di dalam pot (tabulampot) dengan kondisi tanah yang subur.
Armeina menyarankan, sebaiknya untuk media tanah digunakan perpaduan tanah dengan pupuk organik yang cukup. Perlu diperhatikan juga posisi tanaman harus terjaga dari sinar matahari. “Jangan ditempatkan pada tempat yang terlalu teduh. Kacang amazone mampu berbuah setelah berumur 1-2 tahun sejak tanam,” tuturnya.