TABLOIDSINARTANI.COM,Kubu Raya --- Provinsi Kalimantan Barat ternyata potensial untuk pengembangan tanaman obat seperti jahe gajah dan jahe putih. Salah satu Kabupaten yang menggunggulkan jahe adalah Kabupaten Kubu Raya.
“Potensi kawasan jahe yang bisa ditanam di Kubu Raya berkisar 200 - 250 hektare. Saat ini baru digarap berkisar 64 hektare dengan produktivitas 18 - 20 ton per hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kubu raya, Gandhi.
Kawasan terbesar dari pertanaman jahe sendiri ada di Kecamatan Terentang yang memiliki kawasan jahe 30 hektare. Salah satu kelompok tani yang aktif relatif maju adalah Gapoktan Empening Mandiri, khususnya Kelompok Tani Pajar Harapan, Desa Teluk Empening, Kecamatan Terentang.
“Hampir setiap minggu kami mengirimkan jahe segar ke Pasar Induk Flamboyan sebanyak 15 - 20 ton per minggu dengan harga Rp 15 ribu per kg. Saat ini harga jahe di Pasar Induk Flamboyan berkisar Rp. 22 – 25 per kilogram,” tutur Ketua Gapoktan Empening, Arpandi.
Peluang ekspor ke Kucing/Serawak Malaysia pun sudah tercipta dan berjalan namun masih informal. Kecamatan Terentang sudah bisa mengekspor jahe sampai 20 ton per minggu,” tutur penyuluh pertanian Kecamatan Terentang, Bang Rani.
Melihat peluang makin menjanjikan untuk pengembangan kawasan tanaman obat, terutama tanaman jahe di Kabupaten Kubu Raya, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab menuturkan Direktorat Jenderal Hortikultura, tahun anggaran 2019 telah menyediakan alokasi anggaran pengembangan kawasan tanaman obat seluas 500 hektare di 30 kabupaten dalam 11 provinsi, termasuk Kabupaten Kubu Raya.