Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah memilih pemenang lomba logo Hari Pangan Sedunia (HPS). Dimas Nurcahyo, pemuda dari Sleman, Yogyakarta berhasil menjadi juara dan menyabet hadiah uang sebesar Rp 20 juta.

Desain logo tersebut terpilih dari 1388 desain yang dikirimkan 723 peserta. Sebagai pemenang lomba logo, Dimas Nurcahyo mengatakan, logo tersebut dibuat melalui riset mengenai HPS dan kondisi pangan di Indonesia. “Saya melihat, Indonesia itu kaya akan sumberdaya pangan, tapi mengapa terjadi anomali, kita masih impor pangan,” katanya di sela-sela peluncuran Logo HPS di Jakarta, Selasa (7/6).

Kondisi tersebut Dimas menganggap, menjadi persoalan krusial yang harus diingatkan kepada semua orang. Tapi harus dengan cara yang elegan, sehingga bisa dipahami siapa saja. “Dengan logo tersebut, saya juga ingin membuat image kepada generasi muda agar semangat dan penduli dengan persoalan kedaulatan pangan,” katanya.

Logo yang dibuat Dimas bertuliskan World Food Day Indonesia dengan gambar dua daun menghadap ke atas. Huruf d yang tersusun (bertumpuk) dalam logo tersebut menurut Dimas sebagai perwujudan bentuk pohon dari akar sampai batang. Maknanya, adalah regenerasi terus menerus dalam mewujudkan kedaulatan pangan. “Memang kedaulatan pangan tidak bisa dengan mudah tercapai dalam waktu dekat, sehingga harus dilakukan dari generasi ke generari,” ujarnya.

Lebih lanjut Dimas mengungkapkan, bentuk daun yang menghadap ke atas dan ada bulatan mempunyai bentuk orang denga tangan ke atas. Maknanya, orang yang bersorak berhasil mencapai kedaulatan pangan.

Secara internasional tema HPS tahun 2016 yakni Climate is Changing, Food and Agriculture Must too. Sedangkan untuk Indonesia, Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Iklim. HPS ke 36 akan berlangsung 28-30 Oktober 2016 di Booyolali, Jawa Tengah.