Senin, 13 Mei 2024


Mumpung Masih Ada Hujan, Kementan Dorong Percepatan Tanam

23 Apr 2024, 10:29 WIBEditor : Yulianto

Plt Sekjen Kementan, Prihasto Setyanto saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah | Sumber Foto:Humas Kementan

TABLOIDSINARTANI.COM, Pati---Mumpung masih ada hujan, Kementerian Pertanian mendorong petani dan penyuluh untuk mempercepat tanam. Apalagi diprediksi kemungkinan terjadinya El Nino.  Salah satu saat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto menggelar safari kerja atau meninjau langsung program pompanisasi ke sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.

Pada kegiatan itu, Kementan mendorong sejumlah kabupaten di Jawa Tengah untuk mempercepat pertanaman padi dalam mengantisipasi kemungkinan El Nino panjang. Percepatan perlu dilakukan mengingat kondisi air masih cukup untuk masa tanam tahun ini. Adapun beberapa kabupaten sentra yang akan dipacu di antaranya wilayah sentra Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan. 

"Situasi pangan kita secara nasional sedang tidak baik baik saja. Ini akibat El Nino panjang yang berlangsung sejak 2023 lalu dan berimbas hingga 2024," kata Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto saat Safari di beberapa sentra padi di Jawa Tengah, Kamis (18/4).

Prihasto mengatakan, saat ini pemerintah terus memasifkan pemasangan pompa air untuk memasok kebutuhan sawah kering agar bisa berproduksi di masa tanam berikutnya.  Untuk itu ia mengajak semua pihak bersama-sama terjun langsung ke lapangan dan mendorong percepatan tanam padi dalam mengantisipasi El Nino. ”Dengan begitu, kita bisa melihat apa saja yang menjadi permasalahan-permasalahan di lapangan," ujarnya.

Antisipasi yang dilakukan secara masif ini dinilai tepat karena mampu menjaga produksi dari kekurangan akibat cuaca buruk El Nino. Setidaknya, kata dia, petani tak perlu khawatir akan kekurangan air karena pemerintah sudah menyiapkan pompa. "Nah inilah yang harus kita sinkronisasi seperti apa supaya kita memiliki satu semangat yang sama agar pangan ke depan tidak bergejolak," katanya.

Prihasto menjelaskan, tahun 2023 lalu sektor pertanian mengalami kemunduran musim tanam karena lahan persawahan dalam kondisi kering kerontang. Karena itu, kegiatan tanam tahun ini harus mencapai 1 juta hektar untuk menutupi kekurangan tahun berikutnya. Saat ini Kementan telah memangkas anggaran (Refocusing) yang difokuskan pada antisipasi cuaca ekstrem.

"Kami juga mencermati penambahan areal tanam dalam kunjungan kerja safari di Pati dan Blora. Sedangkan dari data yang saya terima, potensi lahan tadah hujan di Pati ada 18.000 ha, tapi baru tertanam 60 ha," katanya.

Selain di Pati, pemerintah juga terus mencermati kondisi pertanaman di Blora yang merupakan wilayah terbesar kedua setelah Grobogan. Di sana, potensi luas lahan tadah hujan mencapai 30 ribu ha dan baru terealisasi 319 ha. "Secara agrosistem Pati dan Blora sama-sama memiliki petani tangguh dan hebat. Karena itu saya berharap pertanaman dan perluasan area tanam di tiga kabupaten ini meningkat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyampaikan terimakasih atas perhatian Kementan terhadap jalanya pembangunan pertanian di Jawa Tengah. Dia mengaku optimis target produksi padi di grobogan dapat melebihi target yang telah ditentukan. "Saya optimis akan tercapai dengan adanya perluasan area tanam di area 110.000 ha, sehingga produksi padi Grobogan dalam setahun akan mencapai 1 juta ton," jelasnya

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018