TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Dalam upaya untuk mendorong kualitas dan keamanan pakan ternak di Indonesia, Komisi Teknis Pakan Balai Besar Standardisasi dan Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan (BSIP PKH) telah mengambil langkah luar biasa dengan menelurkan 21 Standar Nasional Indonesia (SNI) setelah mendapatkan Keputusan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).

"Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan kesehatan hewan ternak tetapi juga untuk memperkuat industri peternakan secara keseluruhan," sebut kepala BSIP PKH, Dr. Drh. Agus Susanto, M.Si kepada Tabloid Sinar Tani, Rabu (20/12).

Menurut dr. Agus, BSIP PKH sebagai Ketua Komite Teknis Pakan Ternak berkewajiban memberikan rekomendasi SNI mutu pakan ternak yang akan ditetapkan oleh BSN. "Kementerian Pertanian telah menerbitkan Keputusan Menteri Pertanian No. 240/Kpts/OT.210/4/2013 tentang Pedoman Cara Pembuatan Pakan yang Baik. Tujuannya adalah untuk menjamin agar pakan yang dibuat memenuhi standar mutu dan keamanan pakan. Kita tingkatkan menjadi standar SNI agar benar-benar terstandar nasional," tambahnya.

dr. Agus menjelaskan, dari ke-21 SNI tersebut, 6 diantaranya berfokus pada pakan ayam ras pedaging, 6 untuk ayam ras petelur, 2 untuk puyuh, dan 7 untuk pakan babi.

Khususnya, SNI untuk pakan ayam ras pedaging dan petelur, BSIP PKH memberikan perhatian mendalam terhadap sektor unggas, sementara SNI untuk puyuh dan babi memberikan pedoman yang jelas bagi produsen pakan untuk jenis hewan ternak tersebut.

Dengan penetapan 21 SNI Pakan Ternak baru, BSIP PKH berkomitmen untuk membawa standar produksi pakan ternak Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Ini menciptakan fondasi yang kokoh bagi para pelaku industri peternakan untuk memproduksi pakan dengan kualitas prima, memastikan kesejahteraan hewan ternak, dan mendukung pertumbuhan ekonomi sektor peternakan di Tanah Air.

Peluncuran ini bukan hanya sebuah langkah teknis, tetapi juga sebuah terobosan strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan ketatnya kontrol kualitas yang diterapkan melalui 21 SNI baru ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat untuk hewan ternak, sambil memberikan keyakinan kepada konsumen akan keamanan produk peternakan yang mereka konsumsi.

Langkah ini tidak hanya melibatkan pengawasan ketat terhadap bahan-bahan dan proses produksi pakan, tetapi juga menciptakan landasan bagi peningkatan efisiensi dan keberlanjutan dalam rantai pasok pakan ternak nasional. Dengan merinci standar untuk setiap jenis ternak, BSIP PKH menjadikan pengelolaan pakan sebagai kunci utama dalam memastikan kesehatan dan produktivitas hewan ternak di seluruh Indonesia.

Adapun SNI tersebut diantaranya :

1. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Pedaging (Prestarter) Nomor SNI 7652-1:2023

2. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Pedaging (Starter) Nomor SNI 7652-2:2023

3.  Pakan Bibit Induk Ayam Ras Pedaging (Grower) Nomor SNI 7652-3:2023

4. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Pedaging (Prelayer) Nomor SNI 7652-4:2023

5. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Pedaging (Layer) Nomor SNI 7652-5:2023

6. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Pedaging (Jantan) Nomor SNI 7652-6:2023

7. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Petelur (Prestarter) Nomor SNI  7700-1:2023

8. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Petelur (Starter) Nomor SNI 7700-2:2023

9.Pakan Bibit Induk Ayam Ras Petelur (Grower) Nomor SNI 7700-3:2023

10. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Petelur (Prelayer) Nomor SNI 7700-4:2023

11. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Petelur (Layer) Nomor SNI 7700-5:2023

12. Pakan Bibit Induk Ayam Ras Petelur (Jantan) Nomor SNI 7700-6:2023

13. Pakan Anak Puyuh (Quail Starter) Nomor SNI 3905:2023

14.Pakan Puyuh Bertelur (Quail Layer) Nomor SNI 3907:2023

15. Pakan Babi Pejantan Nomor SNI 3916:2023

16. Pakan Babi Induk - Babi Bunting Nomor SNI 3915–1:2023

17. Pakan Babi Induk - Babi Menyusui Nomor SNI 3915-2:2023

18. Pakan Anak Babi Prasapih Nomor SNI 3911:2023

19. Pakan Anak Babi Sapihan Nomor SNI 3912:2023

20. Pakan Babi Pembesaran Nomor SNI 3913:2023

21. Pakan Babi Penggemukan Nomor SNI 3914:2023