Kamis, 20 Maret 2025


Sabertani, Pengawasan Dini Program Pertanian

26 Okt 2021, 11:51 WIBEditor : Yulianto

Gedung Kementan

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Pengawasan menjadi titik penting untuk pencegahan secara dini terhadap program pemerintah. Untuk itu Itjen Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi Sabertani (Sistem Audit Berkelanjutan atas Program Pembangunan Pertanian).

Auditor Utama Inspektorat II Itjen Kementan, M. Imron Rosjidi Plt mengatakan, aplikasi Sabertani ini karena melihat adanya kebutuhan untuk pemantauan berkelanjutan dan pemantaun dini untuk pengawasan internal. Sabertani bukan hanya proyek perubahan, tapi merupakan misi Itjen Kementan karena merupakan bagian kontribusi terhadap unit kerja.

“Selama ini kita belum punya tools dalam pengawasan secara cepat dalam kegiatan tahun anggaran berjalan,” ujarnya saat peluncuran Sabertani dan Brismasakti di Jakarta, Selasa (26/10) Bahkan lanjut Imron, APIP sejauh ini hanya berperan sebagai pemadam kebakaran saat terjadi masalah. Karena itu di era digitalisasi perlu adanya aplikasi dalam pengawasan dan pemantauan.

Imron, mengemukakan Sabertani adalah sistem audit berkelanjutan berbasis aplikasi yang terintegrasi secara elektronik. Sabertani merupakan implementasi dari pasal 11, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008, yang mewajibkan pimpinan instansi pemerintah untuk pemantauan berkelanjutan, yang merupakan salah satu unsur terpenting dalam pelaksanaan SPIP (Sistem Pengawasan Internal Pemerintah).

Selain itu Sabertani merupakan bagian dari pengembangan continuous auditing (audit berkelanjutan) yang memungkinkan auditor memberikan suatu tingkat jaminan dalam informasi yang berkelanjutan secara simultan.

Ada beberapa tujuan Pembangunan aplikasi Sabertani. Pertama, mengefektifkan peran pengawasan internal dalam memberikan assurans dan consulting. Kedua, membangun sistem peringatan dini (early warning system) sehingga pengawasan lebih fokus pada pengendalian preventif dan detektif.

Ketiga, menyediakan informasi pengawasan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan secara lebih cepat dan lebih pasti. Keempat, mendeteksi kejadian yang tidak biasa, sehingga dapat segera dicarikan solusi pemecahan masalah. Kelima, meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya pengawasan di Itjen Kementan.

“Kita harapkan output jangka pendek, tim akan berjalan efekti karena dengan aplikasi, ada brancmarking dan ada proses bisnis. Proyek perubahan ini tidak hanya aplikasi, tapi juga nantinya adalah pada arah kebijakan,” kata Imron. 

Reporter : Julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018