Jumat, 13 Juni 2025


Harga Bahan Pangan di Pasar Lokal Melonjak Drastis

26 Des 2024, 08:21 WIBEditor : Gesha

Menjelang akhir tahun, pasar lokal kembali bergolak! Harga bahan pangan melonjak tajam, dari cabai hingga beras.

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Menjelang akhir tahun, pasar lokal kembali bergolak! Harga bahan pangan melonjak tajam, dari cabai hingga beras. 

Memasuki akhir tahun, harga bahan pangan di pasar tradisional meroket tajam. Fenomena ini bertepatan dengan Hari Raya Natal 2024 dan menjelang Tahun Baru 2025 (Nataru).

Beberapa pedagang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang signifikan dalam dua pekan terakhir.

Fajar, seorang pedagang sayuran di Pasar Jaya Cijantung, menyebutkan bahwa kombinasi musim hujan dengan permintaan tinggi selama Nataru membuat pasokan sayuran terganggu. Dampaknya, harga pun melambung.

“Semua sayuran naik, kecuali tauge. Nataru sama hujan ini bikin barang gampang rusak, pasokan jadi susah, ya akhirnya harga naik,” ungkap Fajar.

Harga cabai rawit yang sebelumnya dijual Rp 35.000 per kg kini melonjak hingga Rp 80.000 per kg.

Begitu juga dengan bawang merah dan bawang putih, yang masing-masing kini mencapai Rp 50.000–Rp 52.000 per kg dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kg.

Hal serupa dirasakan Ambar, pedagang sayur di Pasar Minggu. Ia menuturkan, musim hujan memperparah kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai dan sayuran lainnya.

“Cabai rawit tadinya cuma Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kg, sekarang Rp 80.000 per kg. Cabai merah panjang dari Rp 30.000-an naik jadi Rp 50.000 per kg. Ini udah dua minggu lebih,” jelas Ambar.

Harga Ayam dan Telur

Tidak hanya cabai dan bawang, bahan pangan berprotein seperti daging ayam dan telur ikut mengalami kenaikan harga menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Pedagang daging di Pasar Minggu, Eka menyebutkan bahwa harga daging ayam mulai naik signifikan, terutama menjelang pergantian tahun.

“(Daging ayam) makin naik, yang biasa Rp 45.000 jadi Rp 50.000, ini ukuran 1,3 kg. Dari Lebaran lalu belum turun juga,” ujarnya.

Nandan, seorang pedagang sembako di Pasar Minggu, mengungkapkan bahwa telur ayam dan minyak goreng juga mengalami kenaikan harga sejak sebulan terakhir.

“Minyak curah sekarang sekilonya Rp 27.000, biasanya cuma Rp 17.000. Kalau yang Sunco (minyak goreng kemasan) dua liter sekarang Rp 40.000, padahal dulu Rp 39.000, kecil tapi tetap bikin pembeli protes,” jelasnya.

Telur ayam, yang sebelumnya dijual Rp 27.000 per kg, kini meroket menjadi Rp 31.000 per kg.

Seorang pedagang telur di Pasar Jaya Cijantung mengaku bahwa harga telur telah naik sejak lama. Kini, ia menjual telur seharga Rp 30.000 per kg, naik dari Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kg sebelumnya.

Panel Harga Bapanas

Menurut panel harga Badan Pangan Nasional pada Kamis (26/12), telur ayam secara nasional naik 9,38 persen menjadi Rp 33.590 per kg.

Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana juga naik tipis 0,21 persen menjadi Rp 18.720 per liter.

Harga cabai rawit di pasar tradisional tercatat meningkat Rp 260 dibandingkan pekan sebelumnya, menjadi Rp 51.810 per kg.

Kenaikan serupa terjadi pada daging ayam ras, yang naik 6,19 persen menjadi Rp 40.130 per kg, menjadikannya salah satu komoditas yang banyak dikeluhkan masyarakat.

Di tengah lonjakan harga sejumlah bahan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, ada beberapa komoditas yang justru mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.

Hal ini memberikan sedikit angin segar bagi konsumen yang tengah menghadapi harga-harga pangan lainnya yang terus merangkak naik.

Harga bawang merah, misalnya, turun 10,19 persen menjadi Rp 36.740 per kg. Penurunan harga ini memberi kelegaan, terutama bagi para ibu rumah tangga yang memerlukan bawang merah dalam jumlah banyak untuk kebutuhan dapur sehari-hari.

Begitu juga dengan bawang putih, yang turun 3,14 persen menjadi Rp 40.980 per kg. Meskipun penurunan ini tidak seberapa besar, tetapi tetap memberikan dampak positif bagi pasar.

Selain itu, harga tepung terigu kemasan juga turun 5,79 persen menjadi Rp 12.050 per kg.

Penurunan harga tepung ini disambut baik oleh pelaku usaha kecil, seperti pembuat kue atau bisnis makanan rumahan, yang pada musim liburan biasanya mengalami peningkatan permintaan.

Fenomena kenaikan harga pangan saat Nataru merupakan siklus tahunan yang selalu dihadapi. Namun, dengan adanya beberapa komoditas yang justru turun harga, sedikit memberikan angin segar bagi konsumen.

“Telur, minyak, sama cabai ini yang berat. Tapi lumayan lah, bawang sama tepung agak turun,” ujar seorang pembeli di Pasar Minggu.

Sementara itu, para pedagang berharap cuaca membaik agar pasokan kembali lancar, sehingga harga dapat segera stabil pasca libur tahun baru.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018