Kamis, 20 Maret 2025


Asa Besar Dipundak Koperasi Desa Merah Putih

13 Mar 2025, 11:01 WIBEditor : Yulianto

KUD kini bakal ditarnformasikan menjadi Kopdes Merah Putih

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Pemerintah akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Ada ada besar di pundak koperasi tersebut, terutama dalam menggerakkan ekonomi desa.

Melihat perjalanan lembaga koperasi di Indonesia, sebenarnya telah diperkenalkan sebelum Indonesia meredeka. Patih R.Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896 yang mulai membangun dengan melihat banyaknya para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang.

Melihat penderitaan tersebut Patih R. Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri. Ia mengadopsi sistem serupa dengan yang ada di Jerman yakni mendirikan koperasi kredit untuk membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang memberikan bunga yang tinggi terhadap pinjaman.

Setelah Indonesia Merdeka, pada 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya.

Salah tokoh Koperasi Indonesia adalah Moh. Hatta. Wakil Presiden Indonesia pertama itu kini dikenal sebagai Bapak Koperasi. Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi.

Moh. Hatta mengusulkan didirikan 3 jenis koperasi. Pertama, koperasi konsumsi yang melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan). Ketiga, koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.

Kemudian pada Orde Baru, Presiden Soeharto membangun Koperasi Unit Desa (KUD) untuk membantu petani dan nelayan. Namun dalam perjalanan, banyak KUD yang tersandung kasus. Bahkan mencuat istilah KUD dengan kepanjangan Ketua Untung Duluan. Sejak itu banyak yang antipati terhadap lembaga tersebut.

Di tengah kesan miring lembaga koperasi, Presiden Prabowo Subianto mencuatkan wacana pembentukam sekitar 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih. Rencana tersebut disampaikan langsung dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (3/3).

Ada tiga pendekatan pembentukan Kopdes Merah Putih. Baca halaman selnjutanya.

 

Reporter : Julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018