Minggu, 19 Mei 2024


Strategi Penyuluh Dampingi Petani Saat New Normal

08 Jun 2020, 15:06 WIBEditor : Yulianto

Penyuluh perlu mempunyai strategi dalam membantu petani saat new normal | Sumber Foto:BBPP KETINDAN

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang--- Dampak pandemi Covid-19 hingga kini masih perlu diwaspadai, meski pemerintah mulai menetapkan kebijakan new normal. Di tengah kebijakan pemerintah yang menerapkan new normal, penyuluh pertanian memainkan peran strategi yang sanga penting dalam memberikan respon terhadap pandemi, terutama di daerah pedesaan.

Penyuluh pertanian dapat memberikan kontribusi penting untuk meminimalkan dampak penyebaran Covid-19. Pada area aksi utama, penyuluh pertanian dapat meningkatkan kesadaran tentang kewaspadaan virus tersebut. Khususnya di daerah pedesaan yang mempunyai akses informasi lebih sedikit ketimbang masyarakat perkotaan.

Misalnya dalam penggunaan masker dan menjaga jarak fisik. Hal ini dapat membantu memotong rantai penyebaran virus sambil memastikan petani dapat melaksanakan kegiatan usaha tanin dengan lancar tanpa kendala di tengah situasi keterbatasan.

Penyuluh Pertanian bisa membantu mengatasi masalah sosial  yang sering muncul. Bahkan membantu menghubungkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas layanan sosial dengan melakukan identifikasi pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian yang terdampak langsung.

Misalnya, mengusahakan layanan asuransi pertanian, membantu mengidentifikasi dan memberikan masukan tetang peluang mendapatkan pendapatan alternatif untuk keluarga, serta membantu menyelesaikan konflik lokal.

Hal ini seiring dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, Dedi Nursyamsi. “Melalui gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dimasing-masing kecamatan, peran penyuluh dalam mendukung dan mengawal petani, agar pertanian tidak berhenti, memastikan stok pangan terjamin, dan mendukung sepenuhnya semua program utama Kementerian Pertanian,” katanya.

Penghubung masyarakat

Peran penyuluhan dimasa pandemi ini lebih cepat dalam menghubungkan masyarakat petani, khususnya dengan pemerintah dan membantu petani di pedesaan untuk mengatasi masalah yang baru yang tidak dapat ditemukan solusinya.

Selain itu, mendampingi petani dalam melanjutkan produksi pangan, serta memastikan kesehatan mereka terjamin. Keterbatasan fisik dalam rangka melaksanakan anjuran pemerintah melakukan phsycal distancing mendorong penyuluh untuk berinovasi memanfaatkan teknologi informasi yang sederhana, tersedia dan mudah diakses  masyarakat  pedesaan. Misalnya dengan memanfaatkan smartphone dan media sosial sebagai media penyuluhan alternatif.

Respon yang dapat dilakukan seorang penyuluh pasca pandemi Covid-19 adalah memfasilitasi petani untuk mendapatkan akses bantuan produktif berupa sarana produksi, akses pembiayaan dan teknologi dalam rangka mengembalikan keberdayaan petani pasca pandemi.

Penyuluh juga dapat membantu mempromosikan produk lokal dengan meningkatkan kualitas produk dan memberikan nilai tambah. Kegiatan penguatan kapasitas pemuda dan wanita dalam masalah pertanian sebagai bisnis dapat dilakukan secara teknis maupun fungsi manajemen, sebagai konsekuensi pandemi, banyak kaum muda dan perempuan perlu diberdayakan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Fasilitas dapat dilakukan dalam rangka pembangunan kembali hubungan social dan manajemen konflik sebagai dampak sosial ekonomi lanjutan. Karenanya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta kepada penyuluh pertanian di seluruh Indonesia untuk membantu membangun pertanian. Kementan mendorong petani bertani secara mandiri, modern dan maju melalui program Kredit Usaha Rakyat.

"Tahun 2020 ini adalah era pertanian, memperbaiki desamu, memperbaiki daerahmu, memperbaiki negara dan bangsa ini hanya bisa baik kalau pertaniannya maju," katanya.

Bahkan pertanian bisa membuat agar seseorang tidak berpikiran radikal, tidak terjadi perpecahan dan demokrasi berjalan dengan baik. "(Semua itu) tercapai kalau kesejahteraannya, perutnya bisa terisi dengan baik," ujarnya.

Syahrul menilai, tanggung jawab penyuluh bukan hanya agar pertanian bisa maju saja. Tetapi juga pertanian harus menggunakan cara-cara baru untuk bisa menghadirkan efektivitas atau kemampuan yang lebih banyak lagi.

"Pertanian bukan hanya menumbuhkan tanaman tapi menghadirkan hati, pikiran dan gerakan agar hidup bisa lebih baik dan yang pasti jika pertaniannya bisa hadir serta massif (gerakannya)," tuturnya.

 

Reporter : Yoga Ananta/Yeniarta (BBPP KETINDAN)
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018