Minggu, 19 Mei 2024


Tebarkan Cinta untuk Petani dengan Teknologi Budidaya Jagung Produktivitas Tinggi

18 Peb 2020, 13:49 WIBEditor : Gesha

Petani semangat mendapatkan inovasi teknologi dari Balitbangtan | Sumber Foto:ISTIMEWA

TABLOIDSINARTANI.COM, Lampung Timur --- Februari, bulan penuh cinta, saat yang tepat menyebarkan "cinta" teknologi dan inovasi pertanian untuk para petani di lahan kering masam yang berada di Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur, Jumat (13/2).

Tebar cinta kasih untuk petani melalui teknologi dan inovasi pertanian ini dilakukan dalam bentuk Temu Tani Pengembangan Jagung Provitas Tinggi dengan Kombinasi Teknik Budidaya dan Teknologi Rekapitulasi Fosfat Alam untuk lahan kering masam.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lampung Timur, Peneliti Balai Penelitian Tanah, Koordinator Penyuluh dan POPT Kecamatan Metro Kibang, Kades Margototo, dan Ketua Gapoktan beserta petani kooperator yang terlibat dalam kegiatan jagung provitas tinggi.

Acara Temu Tani ini diawali dengan keliling melihat performa pertumbuhan tanaman jagung serta penjelasan terkait teknologi rekapitulasi fosfat dan pola tanam zig-zag yang disampaikan oleh peneliti senior Balittanah, Ir A. Kasno, M.Si dan selanjutnya acara diteruskan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Dr. Adha F. Siregar.

Dalam acara ini, Kepala Balittanah yang diwakili oleh Dr. I Wayan Suastika menyampaikan bahwa Badan Litbang Pertanian memiliki perwakilan di wilayah Lampung yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan KP Taman Bogo. "Kegiatan pengembangan jagung provitas tinggi dengan kombinasi teknologi rekapitulasi fosfat alam dan teknik budidaya sistem tanam zig-zag merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya. Paket teknologi ini sudah memasuki musim ketiga dan telah menunjukkan peningkatan produktivitas jagung yang berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani," bebernya.

Pendapatan petani pun bisa semakin meningkat dengan harga jual jagung yang cukup bagus yaitu pada kisaran Rp 4.200 di petani dan Rp. 4.800 di gudang. "Dan yang tak kalah penting adalah kekuatan kelompok yang merupakan salah satu kunci keberhasilan program ini," ujar Wayan.

Sementara itu, Kepala BPTP Lampung, Dr. Ir. Wahyu Wibawa, M.P dalam sambutannya juga menyampaikan hal yang senada bahwa dengan inovasi yang diterapkan di Margototo ini dapat meningkatkan produktivitas jagung dan pendapatan petani dengan meningkatnya harga jual.

Kegiatan demfarm jagung provitas tinggi ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Lampung Timur, David Ariswandi. Dalam sambutannya David menyampaikan terima kasih kepada Balittanah, Balitbangtan, Kementan yang telah memfasilitasi program ini dan telah terbukti memberikan dampak positif khususnya bagi petani di Margototo.

Karena itu, dirinya mengajak semua stakeholder  untuk bersinergi dengan mengisi kekosongan yang ada di sektor pertanian untuk membangun dan memajukan serta meningkatkan hasil pendapatan petani. "Diharapkan, teknologi yang telah diterima oleh petani di Margototo dapat dilanjutkan dan disebarluaskan ke petani di wilayah lain. Kami dari dinas pertanian siap bekerjasama untuk memfasilitasi dalam membangun pertanian guna meningkatkan pendapatan petani Lampung Timur khususnya," ujar David.

Petani kooperator yang terlibat pada kegiatan ini juga menyampaikan keberhasilan mereka setelah mengikuti kegiatan jagung provitas tinggi. Ketua Gapoktan, Eko menyampaikan dari pengalamannya, potensi hasil 12 ton/ha pipilan atau 18 ton glondong tercapai dengan teknologi dan sistem zig-zag dengan potensi pendapatan bersih mencapai Rp 90 juta. Sedangkan sebelum mengikuti kegiatan ini hanya mencapai 6-7 ton/ha pipilan.

Para petani pun berharap agar program ini dapat terus berlanjut. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Margototo terkait harapan akan keberlanjutan program ini.

 

Rangkaian acara yang sederhana namun penuh makna ini dipenuhi dengan diskusi interaktif yang penuh akan informasi untuk kemajuan pertanian. 

Reporter : AFS, His, dan M.Is
Sumber : Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDL
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018