Minggu, 19 Mei 2024


Peringatan BMKG: Ancaman Cuaca Ekstrem di Pekan Libur Lebaran 2024

05 Apr 2024, 09:11 WIBEditor : Gesha

Titik siklon muncul di Ntt | Sumber Foto:Istimewa

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberi peringatan mengenai kemungkinan cuaca yang sangat buruk di Indonesia selama pekan libur Lebaran tahun 2024, yang dapat menyebabkan bencana terkait cuaca dan air.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan agar warga yang akan melakukan perjalanan mudik tidak memaksakan diri saat cuaca buruk. Dia juga menyarankan agar masyarakat memantau perkembangan cuaca sebelum berangkat.

Peringatan ini penting karena BMKG telah mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu, yang diperkirakan akan menguat dalam beberapa hari mendatang.

"Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," kata Dwikorita dalam keterangan resminya, Kamis (04/04).

Dwikorita juga menambahkan, Cuaca ekstrem yang terjadi dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materiil dan imateriel. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Dwikorita menegaskan bahwa jika cuaca buruk terjadi selama arus mudik Lebaran 2024, lebih baik menunda perjalanan daripada memaksakan diri. "Prioritaskan keselamatan daripada kecepatan,"tegasnya.

Guswanto dari BMKG menyatakan, Bibit Siklon Tropis 96S diperkirakan akan menguat secara perlahan dalam beberapa hari mendatang.

Dia menjelaskan, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem tersebut berkisar antara 15 hingga 20 knot (28 hingga 37 km/jam), dengan tekanan di pusatnya sekitar 1007 mb.

"Siklon ini bergerak ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)," tambahnya.

Meskipun saat ini peluangnya rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan, namun diprediksikan akan meningkat menjadi potensi sedang-tinggi dalam 2 hingga 3 hari ke depan.

"Posisinya diperkirakan akan berada di sekitar Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur pada waktu itu," tuturnya.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018