Sabtu, 27 April 2024


Akreditasi Menuju Laboratorium yang Kompeten

23 Apr 2019, 11:49 WIBEditor : Gesha

Penanggungjawab Kegiatan Pelatihan Balai Penelitian Tanah (Balittanah), Lenita Herawati menekankan pentingnya kegiatan laboratorium di lingkup Balitbangtan belum sepenuhnya memperhatikan penjaminan mutu hasil dan ketertelusuran kegiatan lewat rekaman, ata | Sumber Foto:INDARTO

Diperlukan juga dukungan atau kegiatan pembinaan dan koordinasi antar laboratorium melalui pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas personel laboratorium dalam mengantisipasi perkembangan ilmu dan pengetahuan di bidang pengelolaan laboratorium.

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang--- Standardisasi (akreditasi)  laboratorium yang dilakukan Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) akan mendorong laboratorium untuk memenuhi dan menerapkan budaya sistem mutu seperti menulis dan merekam serta melaporkan yang dikerjakan di bidang teknis maupun di bidang manajemen.  Bahkan, dengan  akreditasi ini akan mendorong laboratorium menjadi sebuah laboratorium yang kompeten.

Menurut Kepala Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Balitbangtan, Husnain, untuk menjadikan laboratorium yang kompeten dengan SDM handal perlu dilakukan akreditasi dan pelatihan secara masif.  

Selain itu  diperlukan juga dukungan atau kegiatan pembinaan dan koordinasi antar laboratorium melalui pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas personel laboratorium dalam mengantisipasi perkembangan ilmu dan pengetahuan di bidang pengelolaan laboratorium 

Hal senada juga diungkapkan, Penanggungjawab Kegiatan Pelatihan Balai Penelitian Tanah (Balittanah),  Lenita Herawati. Menurut Lenita, fakta di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium di lingkup Balitbangtan belum sepenuhnya memperhatikan jaminan mutu hasil dan ketertelusuran kegiatan lewat rekaman, ataupun memiliki ketertelusuran hasil ukur ke satuan internasional melalui kalibrasi.

Sehingga budaya dasar sistem mutu  seperti tulis apa yang akan dikerjakan, kerjakan apa yang telah di tulis, rekam serta laporkan apa yang telah dikerjakan, evaluasi dan lakukan peningkatan secara berkelanjutan belum diimplementasikan dengan baik di laboratorium. 

"Melalui pelatihan ini petugas atau pengola laboratorium harus menumbuhkan budaya sistem mutu dan menjamin serta memelihara akreditasinya," kata Lenita, pada Pelatihan Sistem Mutu ISO 17025:2017 di Malang, Senin (22/4).

Sistem Mutu ISO/IEC 17025:2017

Menurut  Lenita, pelatihan sistem manajemen mutu laborratorium yang dilakukan saat ini meliputi pelatihan Sistem  Mutu ISO/IEC 17025:2017 dengan metode training membahas semua persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO17025:2017.

Juga dilakukan verifikasi validasi metode  pembahasan khusus klausul 7.2 terkait pemilihan verifikasi dan validasi metode. Kemudian pelatihan tentang measuerement uncertainty yang materinya  menghitung ketidakpastian parameter uji laboratorium sesuai ruang ligkup laboratorium, dan evaluasi hasil perhitungan uncertainty.

"Ada juga analisa risiko isi materi, seperti risiko terhadap keberpihakan, risiko terhadap hasil uji yang tidak valid, risiko terhadap supporting yang terputus dan risiko terhadap isu internal dan external," kata Lenita.

Pelatihan ini diharapkan bermanfaat bagi Manajemen laboratorium yang akan mengimplementasikan ISO/IEC 17025:2017 atau yang  akan up grade ke ISO/IEC 17025:2017.

Termasuk, peningkatan Kompetensi dan Pemahaman Personel laboratorium tentang  ISO/IEC 17025:2015 dan mengembangkan sistem manajemen laboratoriumnya dengan pendekatan kendali proses, analisa risiko dan kajian isu-isu eksternal dan internal.

Bagi manajemen laboratorium, pelatihan ini berguna untuk menyiapkan secara akurat penerapan dan pengembangan sistem manajemen mutu  laboratorium sesuai dengan  ISO/IEC 17025:2017.

Termasuk penyegaran bagi seluruh personel laboratorium akan penerapan yang efektif dan efisien sistem standar international  ISO/IEC 17025:2017.

Reporter : indarto
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018