Rabu, 12 Februari 2025


BBVet Maros Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medik dan Paramedik

11 Jul 2022, 09:07 WIBEditor : Herman

In House Training Gagi Tenaga Medik & Paramedik Veteriner BBVet Maros

TABLOIDSINARTANI.COM,  Maros - Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) menggelar In-House Training Pengambilan dan Penanganan Spesimen Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi tenaga medik & paramedik veteriner. 

Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan Nomor 5353/KPTS/PK.320/F/05/2022 tentang Penanggung Jawab Lokasi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),

BBVet Maros mendapat tugas untuk pendampingan pelaksanaan vaksinasi di 6 Kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Blora, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Rembang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Sragen. 

Sementara itu, di 8 provinsi wilayah kerja BBVet Maros (Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara) belum ditemukan kasus PMK.

 

BBVet Maros meningkatkan kesiapsiagaan PMK di wilayah kerja dengan meningkatkan kompetensi tenaga medik & paramedik veteriner BBVet Maros melalui In-House Training Pengambilan dan Penanganan Spesimen Penyakit Mulut dan Kuku yang dilaksanakan pada 4-5 Juli 2022. 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber drh. Faizal Zakariya, M.Sc. dan drh. Firdaus Lingga Kusuma, M.Sc. dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) yang merupakan laboratorium rujukan PMK di Indonesia. 

Materi mengenai persiapan alat dan bahan, pengambilan spesimen, pendataan spesimen, pengemasan dan pengiriman spesimen yang sesuai prinsip biosekuriti disampaikan oleh narasumber sehingga tim BBVet Maros siap dalam antisipasi penyebaran PMK di wilayah kerja BBVet Maros. 

 

Desain surveilans PMK juga menjadi bahan materi yang disampaikan untuk pemahaman tim BBVet Maros dalam melakukan deteksi dini dan monitoring status PMK di wilayah kerja BBVet Maros. 

Selain itu, pelatihan pengambilan spesimen cairan oesopharyngeal menggunakan probang cup (spesimen probang) juga diberikan untuk melengkapi kompetensi tim BBVet Maros terkait penanganan PMK. 

drh. Faizal menegaskan bahwa penerapan biosekuriti harus benar-benar diperhatikan oleh petugas di lapangan untuk menghindari kontaminasi virus yang berpotensi menjadi media pembawa virus PMK ke lokasi/ternak lain.  

 

Selain itu, kelengkapan data di lapangan harus diperhatikan untuk memudahkan proses administrasi laboratorium dan hasil pengujian spesimen yang diambil dapat dijadikan bahan pertimbangan yang valid untuk penegakan diagnosa serta penentuan kebijakan oleh pemerintah.

Reporter : Suriady
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018