Hoaks Brigade Pangan
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Program Brigade Pangan yang diinisiasi Kementerian Pertanian terus menjadi sorotan publik sebagai salah satu upaya strategis dalam mempercepat swasembada pangan nasional. Namun, seiring dengan meningkatnya perhatian publik terhadap program ini, beredar pula informasi yang tidak benar (hoaks) di berbagai platform media sosial yang berpotensi menyesatkan masyarakat dan mengganggu kelancaran pelaksanaan program.
Beberapa hoaks yang sering ditemukan di media sosial antara lain informasi palsu tentang proses pendaftaran petani milenial, penyebaran informasi yang menyesatkan terkait mekanisme pembentukan dan pendaftaran Brigade Pangan serta gaji Rp 10 juta/bulan. Selain itu ada juga klaim tidak benar mengenai pemberian bantuan alat mesin pertanian dan pupuk dengan imbalan tertentu.
Informasi lainnya adalah manipulasi data keberhasilan program dengan menyebarkan data yang sudah dimanipulasi untuk menggiring opini negatif terhadap program. Adanya informasi tersebut, phak Kementerian Pertanian mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi terkait program ini.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi terkait Brigade Pangan langsung dari sumber resmi Kementerian Pertanian. Hoaks yang beredar bisa menghambat pelaksanaan program dan merugikan banyak pihak, terutama petani yang menjadi ujung tombak keberhasilan program ini,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono saat dikonfirmasi.
Ada beberapa cara menghindari hoaks tentang Brigade Pangan. Pertama, cek sumber informasi dengan memastikan berasal dari situs resmi Kementerian Pertanian atau kanal komunikasi resmi seperti akun media sosial terverifikasi. Kedua, menghubungi langsung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau penyuluh pertanian setempat. Ketiga, jangan ikut menyebarkan konten yang belum dipastikan kebenarannya (terverifikasi).
Pemerintah kata Arief berkomitmen untuk terus memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan Program Brigade Pangan. Mekanisme pengawasan diperkuat untuk mencegah penyalahgunaan program dan memastikan bantuan tepat sasaran.
“Dengan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk kesadaran masyarakat dalam memerangi hoaks, kita optimistis bahwa Brigade Pangan akan berhasil menjadi motor penggerak pertanian modern di Indonesia,” tegasnya.
Mau tahu lebih lanjut Brigade Pangan, baca halaman selanjutnya.