Minggu, 19 Mei 2024


Pantau Harga Pangan, Kementan Turun Tangan ke Pasar Anyar Bogor

11 Apr 2022, 11:30 WIBEditor : Gesha

Kunjungan Kepala BPPSDMP ke Pasar Anyar, Bogor | Sumber Foto:POLBANGTAN BOGOR

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Seluruh jajaran Kementerian Pertanian diminta Menteri Pertanian untuk turun ke lapangan memantau ketersediaan 12 pangan dasar. Akhir pekan lalu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi  turun ke Pasar Anyar, Kota Bogor didampingi oleh Tim Satgas Pangan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor dan Kepala Unit Pasar Anyar. 

“Ada beberapa komoditas yang masuk kriteria kuning dan merah di Kota Bogor. Hari ini kami turun untuk monitoring di Pasar Anyar, harga dan stok aman tidak ada peningkatan harga yang signifikan. Memang ada beberapa komoditas yang harganya naik sekitar 10% seperti daging sapi, daging ayam, dan telor ayam. Selebihnya beras, minyak, kedelai dan gula pasir terpantau stabil,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama Yoyon Haryanto selaku Wakil Direktur III Polbangtan Bogor merangkap PIC Satgas Pangan Jawa Barat juga turut serta turun ke Pasar Anyar Kota Bogor mengatakan, “Polbangtan bogor siap mengawal komoditas pangan strategis agar tersedia dan memiliki keterjangkauan harga oleh konsumen khususnya di Jawa Barat” ucapnya.

Monitoring secara langsung ke lapangan seperti yang dilakukan Prof Dedi merupakan amanah dari Menteri Pertanian, Prof. Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang sangat concern terhadap ketersediaan 12 pangan dasar dengan melakukan memonitoring stok produksi dan harga pangan di 34 provinsi di Indonesia. "Semua pejabat saya, Eselon I dan II, di minggu pertama dan kedua Bulan Ramadhan, tidak ada di Jakarta, semua harus turun mengecek. Di distributor, importir dan lain-lain. Kalau kita turun, tentu memberi warning. Kementerian Pertanian, sambungnya, telah melakukan pemetaan stok dan harga pangan. Ada daerah hijau yang surplus, dan yang kuning bisa mempersiapkan dirinya sendiri, tapi ada yang merah. Kita akan tangani yang merah, kita dekatkan ke daerah sentra," ucap Mentan Syahrul. 

Seperti diketahui, Sektor pertanian memiliki peran sentral sebagai penyedia pangan serta penyangga perekonomian Indonesia. Harga komoditas pangan pada saat bulan Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul FItri kerap mengalami peningkatan. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian berkomitmen serta turut andil untuk bersama-sama dengan Kementerian lain untuk menjaga ketahanan stok dan stabilitas harga komoditas pangan.

Salah satunya dengan pembentukan Satgas Pangan Tingkat Nasional yang bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Data prognosa direkapitulasi dan divalidasi secara mingguan di lingkup Kementerian Pertanian. Apabila ada indikasi kenaikan harga yang signifikan atau keterbatasan stok maka tim satgas pangan akan turun ke pasar untuk monitoring dan mendapatkan informasi lebih lanjut sebagai dasar penyusunan strategi.

Kegiatan ini akan berlangsung secara berkala jika hasil analisis prognosa menunjukkan adanya wilayah yang termasuk ke kriteria kuning atau merah. Kolaborasi stakeholders pada Tim Satgas Pangan Nasional diharapkan mampu mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan keamanan pangan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Reporter : Intan Kusuma
Sumber : Polbangtan Bogor
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018