TABLOIDSINARTANI.COM, Tuban --- Berlimpahnya produksi jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur membuat Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman semakin yakin Indonesia yang telah melakukan ekspor jagung 380 ribu ton mampu ditingkatkan menjadi 500 ribu ton.

"Tuban saat ini banjir jagung. Luas panennya 50 ribu hektar. Total produksinya 400 sampai 500 ribu ton atau setengah juta ton. Ini baru Tuban produksi di Februari," ujarnya saat Panen Raya di Desa Talun, Kecamatan Montong, Tuban, Jumat (15/2). 

Menteri Amran melakukan panen raya di Desa Talun bersama Bupati Tuban Fathul Huda, Asisten Deputi Sekretariat Kabinet Ida Dwi Nilasari, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian Ilyas Payong dan ribuan petani dari Tuban dan sekitarnya.

Luasan panen jagung 50 ribu ha dengan total produksi 400-500 ribu ton di Tuban membuatnya percaya diri untuk meningkatkan jumlah ekspor komoditas pertanian satu ini.

Untuk diketahui di tahun 2018, Indonesia tercatat mengekspor 380 ribu ton jagung. Melihat geliat panen di sentra jagung seperti Gorontalo, Jawa Timur, NTB dan Sulsel, Menteri Amran menargetkan 500 ribu ton bisa diekspor Indonesia di tahun 2019 ini. 

"Harga jagung saat ini bervariasi, tergantung wilayah, beberapa daerah di harga Rp 3.500 per kilogram. Kami sudah dapat laporan, Sumatera sudah panen, Sulawesi, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga sudah panen," tuturnya.

Bupati Tuban, Fathul Huda menegaskan program dan bantuan Kementan telah memberikan dampak besar terhadap kemajuan budidaya jagung di Tuban yakni sebagai penghasil jagung nomor satu di Provinsi Jawa Timur.

Realisasi luas tanam jagung 2018 di Tuban mencapai 113.290 ha dari target hanya 109 ha, sehingga produksi jagung di Tuban saat ini sangat melimpah.