Minggu, 19 Mei 2024


Pompanisasi Tingkatkan Ekonomi Petani

17 Apr 2024, 11:50 WIBEditor : Yulianto

Pompanisasi menjadi solusi strategis menghadapi El Nino | Sumber Foto:Dok. Sinta

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Pompanisasi dipastikan dapat membantu petani untuk tetap berproduksi dan meningkatkan indeks pertanaman. Tak hanya itu, tingkat perekonomian petani pun bisa naik seiiring dengan mengalirnya air ke sawah petani sepanjang tahun.

Seminggu menjelang Lebaran, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil memastikan kegiatan pompanisasi di dua kabupetan Jawa Barat yakni Subang dan Sumedang. Di Subang, Amran mengecek penggunaan pompanisasi di area persawahan di Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. Sedangkan di Sumedang, meninjau area pompanisasi di Desa Marongge, Kecamatan Tomo.

Seperti diketahui pompanisasi dan pipanisasi kini menjadi salah satu program utama Kementerian Pertanian untuk bersiap menghadapi musim kemarau 2024. Dalam program ini, pemerintah menargetkan akan ada tambahan areal pertanaman seluas  1 juta hektar (ha).

Data Direktorat Alat Mesin Pertanian (Alsintan), saat ini pompa yang sudah ada (existing) sebanyak 27.548 unit dengan luas layanan 275.480 ha. Sedangkan kebutuhan pompanisasi diperkirakan sebanyak 215.429 unit. Dengan luas lahan yang belum terlayani sebesar 1.946.048 ha ada kekurangan pompa sebanyak 194.065 unit. Sementara kebutuhan pompa sampai Juni sebanyak 97,271 unit. Jumlah itu berasal dari dana refocusing sebanyak 25.771 unit dan ABT sekitar 71.500 unit.

Memasuki musim tanam kedua, Amran saat ini memang tengah gencar menyalurkan pompanisasi ke wilayah sentra produksi, khususnya di Pulai Jawa. Diyakni pompanisasi tidak hanya efektif meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga terbukti memberi manfaat ekonomi bagi petani. Penggunaan pompanisasi memungkinkan petani untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air secara tepat dan efisien.

Karena itu dalam kunjungan kerja ke Subang, Amran meminta kepada Gubernur dan seluruh Bupati se Jawa Barat untuk mendata, kemudian mengajukan kebutuhan pompa lahan upland. Diperkirakan ada potensi lahan-lahan upland seluas 343.000 ha.

Tidak hanya membantu dari sisi produksi, Mentan Amran mengatakan sistem ini sangat berpotensi menggerakan perekonomian dan menghasilkan efek multiplier yang signifikan.

“Jika ini bisa digarap dengan baik, kita bisa meningkatkan produksi 2,5 juta ton, dan nilainya Rp 25 triliun, dan bisa menjadi peningkatan pendapatan disini. Bisa dibayangkan kalau angka ini bergerak setiap tahun. Ada multiplier effect, ekonomi bergerak, ekonomi ditingkat desa bergerak, Ini bisa meningkatkan langsung pendapatan petani dua kali lipat, bahkan tiga kali lipat,” ungkapnya.

Amran menjelaskan, konsep pompanisasi yang ditargetkan akan mengairi 1 juta ha lahan sawah di Indonesia ini. Namun akan diprioritaskan pada lahan sawah di area Jawa, kemudian nantinya akan meluas hingga luar Pulau Jawa. Khusus di Jawa Barat, Amran menyebut ada 300 ribu ha lahan yang siap diairi dengan metode pompanisasi.

Seberapa besar peran pompanisasi dalam peningkatan produksi pangan? Baca halaman selanjutnya.

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018