TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Ternyata, pilihan bagian ayam yang paling bernutrisi bukan sekadar soal selera, pakar genetika IPB University mengungkapkan mana yang terbaik untuk kesehatan tubuh.
Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University, mengungkap perbedaan kandungan nutrisi pada setiap potongan daging ayam.
Menurutnya, meskipun daging ayam merupakan sumber protein yang terjangkau, kandungan gizi tiap bagian tubuh ayam, seperti dada, paha, dan sayap, sangat dipengaruhi oleh faktor genetika dan lingkungan.
"Tidak banyak yang tahu, bahwa daging ayam sebagai sumber protein yang relatif terjangkau kini sudah menjadi andalan sumber protein nasional. Namun, kandungan nutrisinya berbeda-beda untuk setiap bagian tubuhnya seperti dada, paha, dan sayap," ungkap Prof Ronny.
Sebagai contoh, dada ayam tanpa kulit memiliki kandungan protein tertinggi, mencapai 32 gram per 100 gram dengan kalori yang relatif rendah.
"Dada ayam juga mengandung kalori yang rendah, yaitu sebesar 166 kalori (kal)," ujar Prof Ronny.
Sementara itu, paha atas yang lebih aktif bergerak mengandung protein sedikit lebih rendah, namun dengan kalori yang lebih tinggi.
"Setiap 100 gr paha atas tanpa kulit mengandung 25 gr protein dengan kalori yang lebih tinggi, yaitu 176 kal," jelasnya.
Sayap ayam, yang banyak mengandung lemak, juga memiliki kalori yang lebih tinggi, membuatnya lebih gurih.
"Setiap 100 gr sayap ayam mengandung protein sebesar 24 gr dengan kalori yang lebih tinggi, yaitu 254 kal," imbuhnya.
Kandungan Kolesterol
Kandungan kolesterol tentunya menjadi faktor penting dalam memilih potongan daging ayam.
Rahman menjelaskan, kandungan kolesterol pada 100 gram dada ayam mencapai 85 miligram (mg), yang mencakup sekitar 28 persen dari kebutuhan kolesterol harian.
Sementara itu, paha ayam bagian bawah mengandung 67 mg kolesterol, sedangkan paha atas tanpa kulit mengandung kolesterol lebih tinggi, yaitu 98 mg.
"Untuk penggemar sayap ayam, perlu diperhatikan bahwa 100 gram sayap ayam mengandung kolesterol paling tinggi, yaitu 111 mg. Hal ini menjadi lebih buruk jika sayap ayam digoreng," ungkap Prof Ronny.
Meski begitu, kandungan kolesterol pada dada ayam lebih rendah dibandingkan dengan telur ayam.
Namun, kenaikan kadar kolesterol darah akibat konsumsi telur tidak setinggi konsumsi lemak jenuh dari sumber protein hewani lainnya.
Prof Ronny juga menjelaskan bahwa daging ayam memiliki kandungan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah, seperti sapi, kambing, dan domba.
Daging merah juga mengandung lebih banyak asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
"Makanan yang digoreng atau dipanggang, termasuk daging ayam, cenderung mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih tinggi," jelasnya.
Namun, jika dibandingkan dengan sumber protein lain seperti daging sapi, daging ayam tetap menjadi pilihan yang lebih baik.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, dada ayam adalah pilihan terbaik karena mengandung protein tinggi, kalori rendah, dan kolesterol rendah.
Sebaliknya, bagi mereka yang ingin meningkatkan massa otot atau menambah berat badan, paha atas, paha bawah, atau sayap ayam bisa menjadi pilihan yang tepat.
"Bijaklah dalam memilih dan salam sehat," tutup Prof Ronny.