TABLOIDSINARTANI.COM, Sleman---Teknologi soilblock kini menjadi cara cepat menghasilkan benih tanaman sayuran, seperti cabai dan bawang merah. Bahkan dapat menjadi peluang usaha baru bagi petani.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Andi Idil Fitri mengatakan, secara khusus memberikan apresiasi teknologi soilblock. Penerapan teknologi ini pada lokasi nurseri ini membuktikan bahwa pertanian modern dapat menciptakan peluang baru bagi petani lokal.
"Ini adalah langkah penting dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan sektor pertanian. Saat ini kita memasuki era baru pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Soilblock membuka pintu menuju masa depan di mana produksi benih sayuran secara efektif dan efiaien, sayuran tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga ramah lingkungan,” ujar Andi Idil saat meluncurkan nurseri aneka sayuran berbasis teknologi Soilblock.
Acara yang turut dihadiri Bupati Sleman ini menandai awal revolusi hijau di tingkat lokal yang menggabungkan teknologi dengan pertanian berkelanjutan.
Dirinya menyebutkan peluncuran nurseri adalah bukti nyata kerja sama antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan kelompok tani yang berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian sambil meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
Berdasarkan data yang ada total produksi cabai rawit Kabupaten Sleman 2022 mencapai 6.509 ton sedangan kebutahan 3.782 ton sehingga terdapat surplus 2.887 ton, sedangkan untuk bawang merah masih terdapat defisit 3.509 ton.
Dalam seremoni penyemaian bersama cabai dan bawang merah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, menyampaikan semangatnya terhadap inovasi tersebut.
"Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dengan petani dalam pendampingan dan pengembangan benih cabai dan bawang merah, dengan demikian semaian benih dapat dilakukan secara cepat, efektif dan efisien,” kata Kustini.
Kustini menambahkan, saat ini Kabupaten Sleman merupakan salah satu sentra produksi cabai. Dengan adanya nurseri ini akan semakin mengembangkan potensi tanaman hortikultura yang ada di Kabupaten Sleman. "Nurseri ini bukan hanya tempat penyemaian, tetapi juga pusat pelatihan bagi petani setempat,” imbuhnya
Petani yang tergabung dalam Gapoktan Tirto Sembodo, Kabupaten Sleman merasakan bantuan nurseri benih hortiktura sangat bermanfaat dalam pengembangan benih. Dalam melaksanakan pengembangan hortikultura ini, Gapoktan menggandeng Kelompok Wanita Tani setempat.