Jumat, 19 April 2024


Mengenal 11 Falsafah Benih Prof. Sjamsoe’oed Sadjad

26 Jun 2021, 12:17 WIBEditor : Gesha

Prof. Dr. Ir. Sjamsoe | Sumber Foto:Istimewa

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Indonesia memiliki ilmuwan benih yang filosofis. Berkat pemikirannya mengenai benih, Prof. Dr. Ir. Sjamsoe'oed Sadjad dijuluki sebagai Bapak Benih Indonesia. Salah satu yang terkenal adalah 11 Falsafah Benih. 

Prof. Dr. Ir. Sjamsoe'oed Sadjad, lahir di Madiun tanggal 24 Juni 1931. Menempuh pendidikan SD sebelum kemerdekaan RI, SMP dan SMA di zaman revolusi kemerdekaan, dan lulus SMA I Jakarta tahun 1951.

Pendidikan tinggi (S-1, S-2, S-3) ditempuh sampai 1971 masing-masing di Universitas Indonesia, Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi (S-1). Jurusan Agronomy Seed Technology (S-2) di Mississippi State University dan mendapatkan gelar Doktor bidang Ilmu Pertanian. 

 

Prof. Sadjad begitu beliau disapa, diangkat sebagai Guru Besar pada Fakultas Pertanian IPB pada tahun 1981. Dirinya pensiun pada tahun 1996, dan diangkat kembali pada tahun yang sama sebagai Guru Besar Emeritus bidang Budidaya Tanaman pada Fakultas Pertanian IPB. 

Jabatan strukutural yang pernah diemban antara lain Dekan Fakultas Pertanian dan Ketua Umum Yayasan Padi Indonesia (YAPADI). Beliau telah menulis ratusan naskah semi populer, puluhan makalah seminar nasional dan internasional serta 15 buku.

Baca Juga 

50 Tahun Kampanye Benih, Penuh Tantangan dan Optimisme untuk Produksi Pertanian

Kementan Dorong Percepatan Petani Adopsi Benih Unggul

IKABI : Ketersediaan Benih Jadi Kendala Adopsi Varietas Baru

 

Di antara semua karya tulis yang dianggap paling baik adalah buku yang berjudul "Dari Benih kepada Benih" (1993), Gramedia Widia Sarana Indonesia 144 hlm. Penemuan ilmiah di bidang keilmuan berupa berbagai tipe Ecogerminators, Rapid Aging Machine berbasis devigorasi benih oleh uap etanol, substrat kertas domestik untuk pengujian viabilitas benih, berbagai metode pengujian viabilitas benih, berbagai parameter vigor benih. 

Falsafah Benih 

Salah satu buah pemikirannya yang menjadi dasar pengenalan benih adalah 11 Falsafah Benih. Adapun 11 Falsafah Benih menurut Prof. Samsoe'oed Sadjad adalah sebagai berikut 

Benih itu tanaman mini,  benih itu merupakan tanaman utuh, dibalik wujudnya yang mini tersimpan informasi genetik sebagai suatu potensi.

Sebutir benih adalah bakal kehidupan, maka benih harus diperlakukan dengan baik  sesuai dengan sifat-sifatnya mulai saat produksi, processing, penyimpanan,dan distribusi. 

Benih itu kecil tapi indah, Jadi kita harus berpandangan bahwa kehidupan ini sekecil apapun harus dihayati dan dikagumi. Dan hidup ini harus diisi dengan disiplin tinggi sehingga memberikan manfaat untuk masa depan. 

Benih itu hasil hari ini janji esok hari. Benih yang dihasilkan harus memiliki kemampuan untuk menjanjikan yang baik dimasa yang akan datang. Benih itu harus mengandung optimisme, karena apa yang dihasilkan hari ini adalah janji untuk esok hari.

Benih harus memberikan hasil yang baik bagi petani yang menanamnya, sehingga inovasi dan kreativitas dalam menghasilkan benih bermutu sangat dibutuhkan, agar benih yang diproduksi mampu memberikan manfaat kepada pengguna benih.

Benih itu adalah biji, benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi.

Benih itu tidak sama dengan biji, Benih sering disama artikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan.

Benih itu dalam konteks agronomi, Benih merupakan tanaman budidaya yang mana benih berfungsi sebagai bahan pertanaman yang harus dikelolah sehingga benih haris hidup dan terus berkepanjangan dalam menyuplai hasil produksinya.

Benih itu wahana teknologi maju, Benih dihasilkan dari teknologi maju dalam pemuliannya maupun perbanyakan benih. dengan mempertahankan vigor dan kemurnian genetik unggul. 

Benih itu produk bioteknologi, Benih bukan lagi tanaman mini embrional. Benih itu lahir dari bioteknologi dan rekayasa genetik. 

Benih itu harus baik dan benar, Benih merupakan salah satu alat reproduksi generatif dan vegetative tanaman yang memiliki suatu organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. 

Benih itu harus vigor. Benih harus bermutu dan unggul, selain dicirikan oleh kemurniannya yang tinggi juga harus bervigor tinggi. Untuk menyediakan benih yang berkualitas tersebut diperlukan suatu tindakan pengujian benih sebelum benih tersebut ditanam ataupun dipasarkan.

Benih itu bisa menipu. Dengan teknologi yang kita kuasai, kita dapat menjaga agar tidak 'tertipu' oleh benih dan tidak 'menipu' dengan benih".

Benih yang benar sangat menggambarkan 'kejujuran' dari suatu proses dan hasil kerja dari orang-orang benih. Nilai kejujuran ini akan terinterpretasi menjadi benih yang baik dan benar yang sudah tentu membuat konsumen benih tidak akan merasa tertipu oleh benih.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018