Minggu, 18 Mei 2025


Kabupaten Semarang Luncurkan Program MBG, Kecamatan Jambu Jadi yang Pertama

19 Apr 2025, 09:34 WIBEditor : Herman

kabupaten Semarang Perdana Gelar MBG di Kecamatan Jambu

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Setelah melewati proses panjang dan penuh tantangan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, akhirnya berhasil membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pertama di wilayahnya.

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, sejalan dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Peresmian program MBG dilakukan langsung Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, di SD Negeri Gondoriyo, Kecamatan Jambu.

Dalam sambutannya, Bupati Ngesti menaruh harapan besar agar program ini bisa mendorong peningkatan kecerdasan dan semangat belajar siswa.

“Ini yang pertama di Kabupaten Semarang. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi langkah awal untuk mencerdaskan anak-anak kita,” ujar Ngesti.

SPPG Jambu yang menjadi pionir ini saat ini melayani 3.328 siswa dari 18 sekolah di Kecamatan Jambu, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMK.

Kepala SPPG Jambu, Hilda Rafika Sitadewi, menjelaskan bahwa waktu pelayanan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

“PAUD dan TK dilayani mulai pukul 07.00–08.00 WIB, siswa SD dan SMP pada pukul 09.00–10.00 WIB, sedangkan SMK dilayani pukul 11.00 WIB,” terang Hilda.

Menu yang disajikan dalam program ini tak sekadar mengenyangkan, tapi juga lengkap secara nutrisi.

Terdiri dari nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan, makanan tersebut mengandung unsur karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin, serta mineral yang seimbang.

Untuk menjamin kualitas dan kelayakan gizi, SPPG Jambu bekerja sama dengan mitra swasta yang memiliki dapur berstandar tinggi, berlokasi di salah satu rumah makan di daerah setempat.

Namun, Hilda mengakui bahwa tidak mudah menemukan mitra penyedia makanan yang mampu memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN), terutama karena tingginya biaya operasional dan perlunya dapur yang sesuai spesifikasi teknis.

“Minimal dibutuhkan satu SPPG untuk bisa melayani sekitar 3.000 siswa. Saat ini, kami masih membutuhkan satu lagi untuk mencukupi jumlah siswa di Jambu yang lebih dari 4.000,” tambahnya.

Ke depan, Pemkab Semarang menargetkan pendirian hingga 54 titik SPPG di seluruh wilayah demi menjangkau seluruh siswa penerima manfaat.

Pelayanan MBG diberikan lima hari dalam seminggu, menyesuaikan dengan hari sekolah. Libur nasional dan akhir pekan tidak ada pelayanan.

Sebagai penanda dimulainya program, Bupati Ngesti dan sejumlah pejabat secara simbolis menyerahkan kotak makanan kepada para siswa.

Selain itu, sebanyak 20 paket sembako dari Kodim 0714 juga dibagikan kepada warga kurang mampu di sekitar lokasi SPPG.

Reporter : Djoko W
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018