Pelaksanaan ICARE Temanggung
Potensi Ternak
Hasil survei di ketiga kecamatan yang menjadi fokus Program ICARE mengungkapkan, sebanyak 53,91 persen petani kopi juga memiliki usaha tambahan dalam beternak kambing. Ini menunjukkan bahwa ternak kambing menjadi usaha tambahan yang sangat diminati oleh petani kopi.
Namun, budidaya kambing yang dilakukan oleh petani kopi umumnya masih bersifat konvensional dan belum dikelola dengan manajemen yang terstandar.
Sebanyak 66,57 persen petani yang memiliki kapasitas 7 ekor kambing rata-rata telah menyediakan hijauan pakan ternak di lahan kebun mereka dalam jumlah yang cukup.
Sementara itu, 35,07 persen petani mengatakan bahwa persediaan hijauan pakan ternak masih kurang, dan 13,56 persen petani belum menyediakan hijauan pakan sama sekali.
Untuk meningkatkan populasi ternak kambing per satuan luas lahan, diperlukan upaya lebih lanjut dalam memperkaya sumber hijauan pakan ternak kambing, baik melalui penambahan legum pohon maupun rumput pakan seperti odot.
Hasil FGD
Selama bulan Juni hingga Agustus 2023, telah dilakukan serangkaian Fokus Group Discussion (FGD) untuk mengeksplorasi potensi dan tantangan dalam pengembangan rantai pasok dan nilai tambah komoditas kopi dan ternak kambing di Kabupaten Tanggamus.
Hasil dari FGD pada tingkat kecamatan mengungkap beberapa poin penting:
1) Diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) anggota dan pengurus lembaga pertanian dalam hal manajemen usaha dan budidaya melalui pelatihan, sekolah lapang, dan studi banding.
2) Perlu penguatan kelembagaan kelompok petani agar dapat mandiri dalam menyediakan sarana produksi dan memasarkan hasil pertanian.
3) Dibutuhkan perbaikan dalam pola budidaya kopi dan kambing, termasuk penggunaan benih/bibit unggul.
Pada tingkat kabupaten, FGD melibatkan peserta dari tiga kecamatan sasaran dan instansi pemerintah kabupaten Tanggamus.
Sementara pada tingkat provinsi, FGD melibatkan berbagai pihak, termasuk pembeli produk, koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), instansi pemerintah daerah dan provinsi, perguruan tinggi, serta lembaga lain yang terlibat dalam kegiatan berbasis kopi di Kabupaten Tanggamus.