Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif
TABLOIDSINARTANI.COM, Sidrap --- Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, bersama Wakil Bupati Nurkanaah,melihat langsung area persawahan yang menggunakan pupuk organik cair berbahan dasar kotoran sapi dan bahan alami lainnya, tanpa pupuk subsidi.
Ia mengapresiasi inovasi yang dilakukan para petani di daerah itu. Tahun lalu, hasil panen mencapai 8 ton per hektare, dan tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 10 ton per hektare, tanpa menggunakan pupuk kimia.
“Insya Allah, target tahun ini bisa 10 ton per hektare dengan sistem organik seperti ini,” ujar Syaharuddin optimistis.
Syaharuddin juga mengajak para petani untuk beralih ke pupuk organik dan mempelajari teknik pembuatannya di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Bersama.
“Penggunaan pupuk organik itu bagus, hanya saja masih banyak petani yang enggan belajar,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa pupuk organik yang digunakan berasal dari kotoran dan urine sapi, yang difermentasi dengan bakteri khusus hingga menjadi pupuk organik cair (COC).
"Sawah Pak Rahman di sini sudah membuktikannya. Tahun lalu hasilnya 8 ton per hektare, dan tahun ini kami targetkan bisa mencapai 10 ton per hektare,” jelasnya.
Selain mendorong penggunaan pupuk organik, Syaharuddin menegaskan bahwa program listrik masuk sawah akan terus diperluas ke seluruh Kabupaten Sidrap.
Dalam kunjungan ini, Syaharuddin didampingi oleh Kepala Dinas PSDA Andi Safari Renata, Camat Baranti Bustaman, Kabid Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Adli Lukman, serta Kabid Perencanaan Perekonomian, Sumber Daya Alam, dan Pembangunan Manusia, Nasrah Anitasari Rasyid.
Dengan langkah ini, diharapkan para petani Sidrap semakin mandiri, produktif, dan berdaya saing dalam menghasilkan panen berkualitas tinggi dengan cara yang lebih ramah lingkungan.