TABLOIDSINARTANI.COM, Solok Selatan---Berbicara tentang pengembangan budaya, pertanian, dan UMKM di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, satu nama selalu mencuat dengan semangat yang menggebu. Siapa dia? Attila Majidi Dt Sibungsu, sang pencetus produk unggulan, Kopi Datuak.
Geliat ekonomi di daerah terus bertumbuh melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus berkembang. Aktivitas UMKM tidak hanya terbatas pada transaksi ekonomi, tetapi juga melahirkan terobosan baru melalui inovasi dan kreativitas.
Contohnya adalah Kopi Pak Datuak, sebuah UMKM yang tidak hanya menggali potensi kopi asli Solok Selatan melalui modernisasi pengolahan kopi, tetapi juga mengembangkan berbagai kreasi dan inovasi dari bahan kopi. Salah satu produknya adalah aksesoris Gelang Kopi.
Kisah Attila dengan kopi dimulai ketika temannya menanyakan tentang Kopi Arabika Solok. Meski awalnya tidak begitu tertarik dengan kopi, Attila menjadi penasaran dan akhirnya memulai bisnisnya di dunia kopi, khususnya Kopi Arabika Solok Selatan.
Melihat potensi besar dari produk lokal, Attila memutuskan untuk memproduksi kopi dengan merek "Pak Datuak", yang ternyata sukses di pasaran. Kesuksesannya membuka peluang lain seperti kerjasama, pendirian asosiasi, hingga menjadi Duta Petani Andalan Kementerian Pertanian.
Kepeduliannya kepada masyarakat, membuat Attila dikukuhkan sebagai Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) pada Maret 2022. Ia bertekad untuk memelihara adat istiadat yang sopan santun, serta mendorong masyarakat untuk terus membudayakan tradisi Minang yang turun temurun.
Baginya, budaya dan adat adalah fondasi kebanggaan dan identitas masyarakat Minang. "Kita bukan menentang perubahan itu, tapi kita mengawalnya. Bagaimana masyarakat dan generasi muda tidak menyimpang akibat pengaruh dari budaya luar," ujarnya.
Lebih dari sekadar bisnis dan bermasyarakat, Attila memiliki visi untuk mengembangkan potensi daerah dan masyarakatnya. Melalui pendirian Asosiasi UMKM Solok Selatan dan Asosiasi Kopi Sumatera Barat, Attila telah mendorong pertumbuhan UMKM lokal, serta memperkenalkan produk kopi Minang ke pasar internasional.
“Saat saya menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kopi Sumbar, saya memperkenalkan kopi Sumbar ke luar daerah dan membrandingnya sebagai kopi Minang. Akhirnya, kita berhasil mendapatkan pangsa pasar tersendiri di dunia seperti Eropa dan Asia,” katanya.
Dari Teras Kopi, Atilla berusaha mengembangan berbagai produk kopi. Baca halaman selanjutnya